Connect with us

iMusic

“Shinta Priwit” Merilis Lagu Bergenre Pop Reggae Jawa Berjudul “Kangen Kutho Solo”.

Published

on

iMusic –  Shinta Priwit kembali merilis lagu dengan judul “KANGEN KUTHO SOLO” yang ditandai dengan adanya Video Lirik “KANGEN KUTHO SOLO” di Kanal Youtube Shinta Priwit.

Melihat dari judulnya dimana ada penggunaan kata KUTHO bukan KOTA, Shinta Priwit mengatakan bahwa ia memang  menggunakan lirik Bahasa Jawa di lagu ini. Lagu ini tidak termasuk dalam rangkaian Album 7URUS HIDUP MAKIN ASYIK, dimana 5 (lima) jurus dari Album tersebut sudah di rilis sebelumnya, dan yang teranyar jurus ke-5 “KUTEMUKAN CAHAYA” belum lama ini dirilis  tepat di awal Bulan Suci  Ramadhan.

Lagu “KANGEN KUTHO SOLO” spesial dirilis sebelum Shinta Priwit melanjutkan jurus ke-6 pada rangkaian album 7URUS HIDUP MAKIN ASYIK, ia sengaja merilisnya bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, karena salah satunya ia ingin turut serta mengkampanyekan pelestarian penggunaan Bahasa Ibu (Bahasa Daerah).

Dimana penggunaan Bahasa Ibu juga sedang digaungkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) yang tentunya Bahasa Ibu memberikan kontribusi posistif dalam proses belajar, terutama kelas awal, khususnya di daerah dan apalagi dalam situasi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

Hal ini pun yang membuat Shinta Priwit, seorang yang  sebenarnya masih berdarah berdarah SOLO,  ingin berkontribusi untuk menghidupi kembali Bahasa Daerah, meskipun sesungguhnya ia pun berujar bahwa ia baru mulai belajar Bahasa Jawa, yang pelafalannyaa pun masih  sangat jauh dari kata sempurna  karena terlihat sekali bagaimana cara ia  berbicara dan menyanyikannya,  bahkan secara artipun Shinta mengakui bahwa  ia hanya baru  mengerti pada irik yang dinyanyikannya saja, “Lah abis piye, butuh waktu dan praktek lebih sering, aku lahir ning Jakarta, dadine saat ini aku baru bisa memulai dulu dari suatu hal yang aku senangi yaitu lewat menyanyi dan menciptakan lagu, sing penting niatannya baik toh??”, celotehnya sambil tertawa dengan logat Jawa yang campur aduk.

Alasan lainnya dirilis pada saat menjelang Hari Raya, Shinta Priwit berkata kalau ini hadiah untuk para perantau  yang ngga mudik, ngga pulang kampung, dimana para perantau khususnya orang Jawa, warga Solo dan sekitarnya  pasti merasakan kerinduan akan kota asalnya Namun mereka demi turut serta menjaga agar angka kasus Covid tidak meningkat, makanya para perantau pun Tidak Mudik. Denga kata lain Shinta turut mendukung program Pemerintah, Jangan Mudik.

Lagu “KANGEN KUTHO SOLO” sendiri ditujukan bukan hanya untuk  orang Jawa dan warga Solo, menurut Shinta banyak sekali orang yang juga punya memori sendiri dengan Kota Solo meskipun bukan asli Kota Solo.

Hal menarik lainnya adalah dimana kalau kita mendengar lirik lagu yang disampaikan di lagu tersebut ada berbagai macam kuliner khas Kota SOLO, alasan Shinta Priwit adalah sekaligus ia ingin mempromosikan berbagai kuliner di Kota Solo.

Tidak hanya sampai disitu, Shinta Priwit pun menginformasikan bahwa bilamana ada yang ingin berkolaborasi  bernyanyi dengannya untuk Bahasa Ibu (Bahasa Daerah) lainnya, silahkan mengganti lirik lagu “KANGEN KUTHO SOLO” menjadi lirik lagu KANGEN  KOTA (masing-masing),  dan ingat sertakan pula promosi makanan/

kuliner  atau tempat wisata apa yang membuat mereka rindu KOTA tersebut, tinggal dinyanyikan deh, jadi selain melestarikan Bahasa Ibu,  sekaligus  juga mempromosikan potensi wisata kotanya, begitu katanya.

Shinta Priwit tetap mengusung genre musik Pop Reggae pada lagu “KANGEN KUTHO SOLO”, namun mungkin kali ini dapat juga dikategorikan sebagai Pop Reggae Jawa.  

Lagu  “KANGEN KUTHO SOLO” ini bercerita  kerinduan seseorang yang sudah lama meninggalkan kota Solo, dan kerinduan terdalam ia ternyata kepada neneknya, suasana kota Solo dan juga kulinernya. Tapi kalau rindunya sama mantan atau kekasih pujaan hatinya atau siapapun, lagi-lagi Shinta Priwit berseloroh, ya tinggal ganti aja kata EYANG DALEM (Nenek Aku) dengan nama mantan kamu,  “wis ndak usah pusing”, celotehnya sambil tertawa.

Lagu dan lirik  “KANGEN KUTHO SOLO” diciptakan oleh “Shinta Priwit”, namun untuk menterjemahkan menjadi Bahasa Jawa yang lebih halus, Shinta tidak sendiri, ia dibantu oleh Om Bambang Winarto (pamannya), Aishayuta (sahabatnya) dan Yustina (sepupunya).  

Musisi Yuyut Isabintoro kembali membantu Shinta Priwit dalam aransemen musik lagu ini, proses rekaman vokalnya sendiri dilakukan di “TRACKING STUDIO” Purwokerto, Banyumas, dan mixing masteringnya oleh Andre Mesa.

Shinta Priwit  selalu berharap In syaa Allah setiap karya indah yang dititipkan oleh Sang Maha Pemilik Karya kepadanya akan menjadi berkah manfaat untuk dirinya, keluarga dan semua kawan baik  (sebutan untuk para penggemar shinta priwit) dimanapun berada,  dan juga unutk Indonesia tentunya, Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.

Bagi Shinta Priwit, HIDUP adalah terus berkarya dan bisa berbuat sesuatu yang menjadi manfaat dan membawa berkah untuk dirinya, keluarganya serta orang banyak. (FE)

iMusic

Thito Tangguh semakin tangguh di EP “Tetap Tangguh”

Published

on

iMusic.id – Setelah dua single nya yaitu “Mungkin Satu Kebetulan” dan “Hingga Akhir Nafasku” mendapat sambutan hangat dari para penggemarnya, Thito Tangguh akhirnya merilis mini album / EP bertajuk “Tetap Tangguh”.

Masih di bawah payung AFE Records selaku label yang menaungi, Thito Tangguh yang mempunyai nama lengkap Tito Hitler Tetap Tangguh Hutasoit ini merepresentasikan perjalanan musikal dan sisi emosionalnya melalui mini album ini.

Di mini album “Tetap Tangguh” ini, Thito Tangguh mempersembahkan 5 lagu pilihan yaitu “Mungkin Satu Kebetulan, Hingga Akhir Nafasku, Cinta Sampai Abadi, Tetap Salah” dan “Tiba Waktuku” yang apabila kita simak keseluruhan lagunya memperlihatkan kedewasaan bermusik Thito sekaligus menyampaikan pesan bahwa dalam setiap perjalanan hidup, selalu ada kekuatan untuk bertahan, meski penuh rintangan.

Setiap lagu di album Thito Tangguh ini dikemas dengan warna musik pop yang emosional dan lirik yang mudah dimengerti serta menyentuh hati pendengar. Beberapa song writer terlibat menyumbangkan lagunya untuk dinyanyikan oleh Thito, mereka Adalah Ferdy Tahier dan Mario Kacang, sementara itu Aditia Sahid a.k.a Acoy dan Johnwill Dama ikut membantu mengaransemen lagu – lagunya.

Mini album “Tetap Tangguh” resmi dirilis pada 12 September 2025 dan tersedia di seluruh platform musik digital. Dengan kualitas vokal yang khas dan penulisan lirik yang jujur, Thito yakin mampu menjangkau hati pendengar lebih luas. Salam Musik Indonesia!

Continue Reading

iMusic

Vikri And The Magic Friend ajak merenung di album “Renung”

Published

on

iMusic.id – Seniman serba bisa asal Bogor Vikri Rahmat baru saja meluncurkan album musik solo keduanya bersama Vikri and My Magic Friend bertajuk “Renung“. Menawarkan sebelas lagu, proyek album tersebut dikerjakan selama Vikri dan tim mengasingkan diri di tengah hutan konservasi kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam album terbarunya yang bertajuk “Renung” ini, Vikri Rahmat Bersama Vikri And My Magic Friend mengajak pendengarnya untuk sejenak merenungkan tentang sebuah perjalanan hidup dari setiap Individu.

Sebelas lagu antara lain “Intro, Malaikat Kecil, Tak Sama, Bukan Benda Mati, Bumi Menua, Pengen Ini Itu, Tanah dan Janji, Bu…, 411, Nasihat Bapak” dan “Jagain Ibu” disajikan Vikri And My Magic Friend untuk menemani hari-hari pendengarnya.

Perjalanan karier yang bisa dibilang cukup Panjang di industri seni Indonesia sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang musisi. Sebelumnya Vikri Rahmat Bersama dengan Vikri And My Magic Friend menciptakan lagu-lagu berkualitas yang menghiasi industri musik Indonesia hingga menemani telinga para pendengar setianya. Namun, pencapaian tersebut bukan berarti dapat membuat Vikri Rahmat berhenti.

Sempat tak terdengar kabarnya, ternyata Vikri Rahmat mempersiapkan karya-karya terbaru dalam bentuk album terbaru. Album “Renung” ini mencoba mengangkat perjalanan perenungannya sejauh ini. Lika-liku perjalanannya menjadi salah satu musisi eksis Indonesia akan dapat kita nikmati melalui album ini.

“Renung itu adalah sebuah perjalanan panjang. Perjalanan tersebut yang mencerminkan sebuah ‘proses’ menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Segala macam proses tersebut ada pada tiap trek di dalam album “Renung”, jelas musisi kelahiran 13 Januari ini.

Album ini sendiri terasa sangat personal bagi dirinya. Banyak sekali kisah-kisah yang menginspirasi terbentuknya album “Renung” ini. Bahagia hingga perasaan gelisah, semua terangkum di album ini. Dalam pembuatan album ini, Vikri Rahmat dibantu oleh beberapa rekannya. Mulai dari Ahmad Saharie dan Aditia Sahid alias Acoy yang sudah menjadi salah satu bagian dari tim produksi Vikri And My Magic Friend.

Vikri mengaku bahwa album ini diproduksi dalam waktu yang tidak lama. Walaupun begitu, ia mengaku bahwa album ini butuh dorongan kuat untuk segera dirilis.

“Proses produksi bisa dibilang tidak begitu lama. Menentukan untuk merilisnya itu yang bisa dibilang memakan waktu yang lumayan panjang, sekitar 2 tahun. Karena album ini kan menceritakan tentang sebuah proses perenungan setiap orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Nah, yang menjadi pertentangan adalah: ‘apakah setelah proses tersebut kita semua siap untuk memjadi Pribadi yang baru?”, cerita sang musisi.

Album “Renung” menampilkan 11 karya, dua diantaranya sudah ia rilis terlebih dahulu sejak 2023 silam dengan judul “Nasihat Bapak” dan “Pengen Ini Itu”. Sedangkan untuk trek fokus di dalam album ini adalah “411”. Melalui lagu-lagu ini, pendengar akan diberikan pengalaman spiritual yang bisa di bilang cukup dalam dan pesan bahwa serahin semua masalah kita kepada Allah, karena hanya Cuma Dia yang bisa kita harapkan.

“411 itu kalo kita liat secara detail ya, seperti tulisan Arab Allah” jelas Vikri Rahmat.

Continue Reading

iMusic

Farell Kasela rilis single berbeda genre dari Ayahnya Ian Kasela

Published

on

iMusic.id – Industri musik Indonesia kedatangan wajah baru dari generasi muda, yaitu Farell Noviandhika putra kedua vokalis legendaris Radja, Ian Kasela. Farell yang biasa dipanggil dengan Farell Kasela resmi merilis single debut berjudul “Tetaplah Kau Jadi Milikku” pada tanggal 25 July 2025 lalu. Lagu ini diciptakan oleh Moldy dan diproduseri langsung oleh Ian Kasela dibawah bendera label Kasela Musik.

“Lagu ini bercerita tentang perasaan cinta yang tulus, tentang keinginan sederhana untuk tetap bisa bersama seseorang yang spesial. Dari awal dengar notasi lagunya, saya langsung merasa dekat dengan makna yang terkandung. Saya pikir, ini bukan cuma soal cinta romantis, tapi juga tentang bagaimana kita menghargai orang-orang yang berarti dalam hidup”, Jelas Farell Kasela.

“Musiknya sendiri saya coba hadirkan dengan nuansa yang lebih fresh, ringan, dan relevan buat anak-anak Gen Z yang mencari lagu pop bermakna, tapi tetap easy listening,” tambah Farell Kasela panjang lebar tentang musiknya dan alasan memilih “Tetaplah Kau Jadi Milikku” sebagai karya perdana.

Lebih lanjut, Farell Kasela menegaskan bahwa single ini memang menjadi tonggak awal kariernya. “Ini single pertama saya, dan sengaja saya pilih untuk rilis tepat di ulang tahun saya yang ke-17, karena saya ingin menjadikannya momen spesial. Rasanya kayak hadiah untuk diri sendiri, tapi juga bentuk persembahan untuk pendengar”.

“Sekarang lagunya sudah tersedia di semua platform digital Spotify, TikTok, Apple Music, YouTube Music, Deezer jadi siapa pun bisa menikmati. Saya excited banget menunggu reaksi dari teman-teman dan penikmat musik Indonesia,” katanya antusias.

Tak hanya sibuk didunia musik, Farell juga baru saja mengawali langkah akademisnya di Universitas Indonesia (UI).

“Saya bersyukur banget bisa masuk UI lewat jalur undangan. Bagi saya pendidikan tetap penting, meski passion saya di musik. Jadi sekarang saya sedang berusaha menyeimbangkan dunia akademis dan musik. Memang nggak mudah, tapi saya percaya keduanya bisa berjalan beriringan kalau kita punya komitmen,” ujarnya.

Menariknya, Farell mengaku sudah jatuh cinta pada musik sejak kecil, meski baru kini berani melangkah ke industri profesional.

“Saya sejak kecil sudah sering melihat bagaimana ayah saya berkarya, rekaman, manggung, berinteraksi dengan penggemar. Itu secara tidak langsung menular. Musik bagi saya bukan cuma hiburan, tapi cara untuk mengekspresikan diri. Setiap nada, setiap lirik, punya jiwa yang ingin saya sampaikan. Jadi meski baru debut sekarang, perjalanan ini sebenarnya sudah panjang sejak saya belajar gitar, vokal, sampai akhirnya rekaman,” tutur remaja yang kini berusia 18 tahun itu.

Farell juga menjelaskan alasan mengapa dirinya memilih genre pop RnB dalam karya perdananya, berbeda dengan jejak ayahnya yang identik dengan rock.

“Kalau dulu mungkin orang lebih kenal Farell Kasela dengan warna musik rock, tapi saat ini saya ingin hadir dengan sesuatu yang lebih ringan, lebih dekat dengan telinga generasi saya. “Tetaplah Kau Jadi Milikku” adalah pop yang lembut tapi tetap punya spirit. Saya ingin musik saya bisa jadi soundtrack untuk banyak anak muda yang lagi jatuh cinta atau bahkan berjuang mempertahankan cinta,” jelasnya penuh percaya diri.

Meski lahir dari keluarga musisi, Farell menegaskan bahwa ia ingin dikenal karena karyanya sendiri, bukan semata-mata karena nama besar ayahnya.

“Saya sadar banget orang mungkin akan bilang, ‘Oh, ini anaknya Ian Kasela’. Tapi saya ingin membuktikan bahwa saya bisa berdiri dengan karya saya. Saya berusaha totalitas dari sisi vokal, interpretasi, sampai promosi. Ayah saya sebagai produser lebih banyak jadi mentor, bukan pengarah yang mendikte. Justru beliau membebaskan saya untuk menemukan suara saya sendiri,” ucap Farell.

Dengan semangat baru, Farell berharap single debutnya bisa menjadi pintu pembuka untuk karier panjang di industri musik Indonesia.

“Harapan saya sederhana, semoga lagu ini bisa menemani banyak orang di momen-momen penting hidup mereka. Kalau orang bisa merasa terhubung dengan liriknya, itu sudah jadi pencapaian besar buat saya. Ini baru awal, dan saya berjanji akan terus belajar, terus berkarya, dan semoga suatu saat bisa memberi warna baru di musik Indonesia,” pungkasnya. Dan untuk MV dari lagu “Tetaplah Kau Jadi Milikku” ini akan segera tayang di channel youtube Farell Kasela.

Tambahan informasi buat teman-teman bahwa Farell juga sudah beberapa kali hadir diatas panggung besar dijakarta seperti acara musik synchronize fest hingga ke negara tetangga Malaysia sebagai featuring bersama band Radja.

Continue Reading