Connect with us

iMusic

Single Terbaru Dari “Absolomb” – Menjadi Cahaya.

Published

on

iMusic – Adalah pesan yang ingin mereka sampaikan melalui single keempat dan terbaru mereka yang berjudul “Cahaya Dunia”. Kata yang sarat akan makna ini ingin membakar semangat pantang menyerah untuk terus maju tanpa ragu dalam menggapai impian.

“Kami yakin semua orang punya kesempatan yang sama dalam berkarya, baik dalam bidang seni, olahraga, akademis dan apapun itu. Semua orang punya hak yang sama dengan yang lainnya, mau lo etnis, agama atau ras apapun lo tetap punya kesempatan dan hak yang sama buat jadi yang terdepan.” ucap mereka.

Kali ini, lewat karya terbaru Absolomb yang bertajuk “Cahaya Dunia” mereka cukup serius menanggapi kasus bullying dan mereka yang di pandang sebelah mata seperti yang saat ini terus terjadi. “Sebenernya bullying itu bisa terjadi gitu aja tanpa kita sadari, mungkin niatnya bercanda tapi keterusan dan sebenernya bisa ngerusak mental seseorang..” ujar Vano.

Dan lewat lagu ini mereka juga pengen nyampein kalo “Banyak orang-orang yang terkadang memandang sebelah dengan sebelah mata setiap orang, loe ngga bisa ngapa-ngapain, ini lah, itulah, loe gak perlu dengerin apa kata-kata unsupportive dari orang disekitar loe. yang yang perlu loe pikirin adalah orang-orang yang peduli dan yang udah support loe dari awal dan tunjukkan pada mereka kalau loe bisa bikin mereka bangga” ujar Abie.

Lagu ini juga mengartikan bahwa dalam zona tergelap pun kita bisa jadi cahaya yang akan menerangi gelap, karena sekecil cahaya lilin pun berarti besar buat kita.

Lepas dari situ tim kami menanyakan mengenai proses pembuatan dari proses rekaman hingga dimana/siapa yang melakukan mixing dan mastering pada  musik mereka. Oke, dari segi musik mereka gak terlalu berubah ya tetap ngepop dengan sentuhan rocknya yang gak hilang.

“Kita emang tetap mengedepankan lagu yang easy listening biar semua orang bisa nikmatin” ucap Richard.  “Untuk proses produksi lagu ini, hampir setiap prosesnya kami diskusikan. Mulai dari  waktu kita workshop, aransemennya gimana? rekaman dimana? karakter soundnya seperti apa?  itu semua kami pikirkan dan diskusikan” Ujar Nory.

Menurut mereka untuk proses rekamannya sendiri,dilakukan di beberapa tempat terpisah, untuk vocal dan drum dilakukan di salah satu studio di bilangan Jakarta Selatan, sementara untuk gitar dan bass dilakukan di basecamp ABSOLOMB sendiri. Bagaimana dengan proses mixing dan mastering? “Untuk Mixing dan Mastering kita tetap percayakan ke Mas Bems dari Harper Sudio” Ujar Abie.

Penasaran dengan hasilnya?? Absolomb merilis karya sudah terbaru mereka yang ini melalui gerai-gerai musik digital dan kabarnya juga akan merilis video lyric di youtube channel Absolomb Official! Jadi tunggu dan pantengin terus sosial media mereka untuk update terbaru Absolomb. See ya! (FE)

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading

iMusic

The Rain sambut ulang tahun ke 24 lewat single baru “Cerita Yang Tersimpan”

Published

on

iMusic.id – Setelah lebih 2 dekade bersama, 7 album studio dan sederet single lepasan, The Rain masih bertahan dengan formasi awal sejak berdiri pada tahun 2001. Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal).

Akhir November 2025, beberapa minggu menjelang ulang tahun The Rain ke- 24, grup asal Yogyakarta ini merilis sebuah single baru berjudul “Cerita yang Tersimpan”.

“Salah satu cara kami bersyukur masih diberi umur dan tetap bersama selama ini adalah dengan berkumpul dan melahirkan karya baru, ini juga wujud terima kasih kami pada teman-teman yang menggemari lagu-lagu The Rain selama ini, pada para The Rainkeepers”, ujar Indra.

Dari balutan aransemennya, lagu anyar The Rain ini terdengar seperti mesin waktu yang membawa pendengar ke akhir dekade 80-an.  “Kami mencoba beberapa aransemen untuk lagu ini dan ternyata rasanya paling cocok dibawa ke era 80-an,” ujar Iwan.

Di studio, mereka bernostalgia mendengarkan lagu-lagu dari Richard Marx dan Def Leppard sebagai referensi saat mengerjakan aransemen lagu ini.

“Dulu saat remaja, kami memang tumbuh dengan lagu-lagu di era tersebut, jadi tak sulit untuk menghadirkan kembali nuansanya lewat lagu ini,” tambah Ipul.

“Dari sisi lirik, lagu ini bercerita tentang sebuah kesalahan, sebuah hubungan yang tak diakui terjadi. “Pelik deh.. hahaaa,” sahut Aang yang juga dipercaya untuk mengerjakan artwork single ini.

Cerita yang Tersimpan menjadi single lepasan ke-7 yang The Rain rilis setelah album “Mereka Bilang Kita Terjebak Bersama” dirilis pada 2022. Akankah di tahun 2026 nanti album ke-8 The Rain akan dirilis?

“Masih dikerjakan. Semoga segera,” tutup Indra.

Continue Reading