Connect with us

iMusic

Single Terbaru Dari “Bangkutaman” Berjudul “Dinamika”.

Published

on

iMusic – Bangkutaman resmi memperkenalkan single terbarunya. Bertajuk “Dinamika” single yang dirilis secara resmi di layanan streaming musik di bawah label Palm House Records. “Dinamika” adalah karya terbaru bangkutaman sejak mereka merilis mini album Rileks di tahun 2016.

”Dinamika” menghadirkan lima menit paket perjalanan instrumental bernuansa jazz psychedelia, sebuah hal yang di luar pakem yang belum pernah dilakukan oleh band yang terbentuk tahun 1999 ini.

Ide dasar single ini lahir secara spontan dari sebuah sesi ‘main-main’ dari jamming. Awalnya hanya sebuah pattern jazz standard yang kemudian ditambahkan banyak elemen psikedelia di sana, dari mulai flute, gitar dan piano.

“Semua mengalir, tak direncanakan, kami rasanya seperti diarahkan oleh musik,” ujar WahyuAcumNugroho mengenang momen terciptanya lagu ini di studio.

Sebagai sebuah komposisi yang menyerempet ke jazz, bangkutaman tak lupa menambahkan sesi solo yang dimulai dari flute, gitar, piano ditutup oleh drum. Sebuah pendekatan komposisi yang belum pernah dilakukan bangkutaman sebelumnya dalam membuat sebuah komposisi.

Di single “Dinamika”, bangkutaman membawa serta banyak musisi tamu, baik sebagai penata musik serta pemain instrumen di dalamnya. Ada musisi jazz, Adra Karim yang memaikan piano, Agustinus Panji Madika di flute, Dharmo Sudirman sebagai penata musik saat rekaman pertama serta Pandji Dharma sebagai produser musiknya.

Single “Dinamika” direkam di dua studio, sesi pertama di Doors Studio pada 12 – 16 Mei 2019, dilanjutkan sesi rekaman khusus piano dari Adra Karim yang direkam di Palm House, Desember 2019. Mixing dan mastering juga dilakukan di Palm House oleh Pandji Dharma. 

Konsep dari lagu “Dinamika” sendiri lahir dari sebuah perasaan yang ingin mengasingkan diri dari dunia modern. Hal ini tergambar jelas di desain yang digarap oleh seniman visual asal Indonesia yang bermukim di Kanada, Denisa Rahma

“Single artwork Dinamika menggarap konsep mengasingkan diri dari digitalisme di era modern. Visualisasi dibuat dengan menggabungkan sosok humanoid dan unsur-unsur flora dan fauna melalui fotografi dan ilustrasi. Dengan palet warna yang cerah dan hangat, artwork ini menceritakan tentang seorang individu yang merasa dengan konsumerisme teknologi yang ia lakukan, tubuhnya mulai terasa seperti mesin, mukanya semakin pucat, karena itu, ia mencoba memulihkan dirinya dengan mencoba untuk menyatu kembali dengan alam, dimana tubuhnya pun akhirnya mulai kembali sehat,” ungkapnya.

Menyusul dengan perilisan single ini secara digital, Bangkutaman juga membuat format fisik dari single ini dalam bentuk kaset, berisi single Dinamika dan sebuah lagu b-side yang tidak akan ditemukan di manapun. Kaset ini akan dicetak secara terbatas.

Segera setelah itu, sebuah video musik ditayangkan secara eksklusif di Detik.com. Videoklip “Dinamika” ini digarap dengan bagus oleh sutradara Alif Maulana a.k.a Azeten. Efek-efek khas psikedelia dibubuhkan dengan cantik dalam video berdurasi 5 menit ini.    

Single “Dinamika” adalah awalan dari sebuah album yang akan mereka siapkan selanjutnya. Ini menjadi album studio ketiga bangkutaman sejak Love Among The Ruins (2003) dan Ode Buat Kota (2010). (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading