iMusic – Merupakan sebuah perayaan
hari jadi grup band legendaris SLANK setelah berkiprah selama 36 tahun di
blantika musik Indonesia.
Dibentuk pada tahun 1983 oleh
anak-anak SMA dengan nama awal Cikini Stones Complex (CSC) dan mengalami banyak
perubahan personil hingga akhirnya dapat menjadi group band yang dikenal dan
dikagumi oleh para Slankers dan Slanky di tanah air sampai saat ini.
Sudah banyak album yang sukses
diciptakan oleh grup band kawakan ini, album terbaru SLANK telah dirilis pada
bulan Agustus 2019 lalu berjudul ”SLANKING FOREVER”. Alasan pemilihan judul
“SLANKING FOREVER” menurut Bimbim Slank mengatakan ”ini adalah sebagai
bentuk harapan agar karya SLANK bisa terus abadi di industri musik tanah air.
Slank itu hati, hati itu hidup, hidup
itu abadi, abadi itu ’Sorga’, Slanking Forever sampai Iangit tertinggi, album
ini sangat istimewa bagi Slank karena proses pembuatannya yang dilakukan di
studio Lokananta, Solo, Jawa Tengah yang merupakan studio rekaman pertama dan
satu-satunya milik pemerintah Indonesia. Dengan telah dirilisnya album terbaru
Slanking Forever kami ingin mengajak Slankers don Slanky untuk bersama-sama
menikmati moment istimewa sekaligus merayakan ulang tahun SLANK yang ke 36 di
SLANKING FOREVER 36 KONSER 36 TAHUN SLANK dan merayakan pesto malam tahun baru
2020 di Gelora Bung Karno GBK”.
Konser ini diharapkan akan menjadi
alternatif bagi para Slankers dan Slanky yang ingin menghabiskan malam akhir
tahun bersama group band kesayangan mereka di Jakarta.
SLANKING FOREVER 36 KONSER 36 TAHUN
SLANK akan turut dlmeriahkan oleh musisi bandband pilihan generasi terbaru yang
telah diseleksi dan dipilih langsung oleh SLANK, dalam kesempatan yang sama
Kaka Slank menyampaikan ”Perjalanan karir musik SLANK di tanah air telah
mencapai usia 36 tahun, kita ingin menampilkan generasi baru SLANK yang akan
datang, bertepatan dengan harijadi SLANK yang ke-36 sekaligus merayakan malam
pergantian tahun baru, kami akan menampilkan musisi band-band generasi baru
yang sayang untuk dilewatkan, siapa saja band-band pilihan kami tersebut?
tentunya saya mengajak Slankers dan Slanky untuk bisa bergabung bersama kami
pada 31 Desember 2019 nanti di SLANKING FOREVER 36 KONSER 36 TAHUN SLANK”
Niken Ayu selaku CEO dari The Ocean
Entertainment menambahkan ”acara Slanking Forever 36 akan didukung oleh tim
keamanan sekitar 2.500 personil! serta perlengkapan konser musik yang
spektakuler dengan tata panggung berdimensi 40 meter X 20 meter dan tata suara
300.000 watt untuk menghebohkan suasana pesta malam tahun baru menuju tahun
2020.
kami sangat mengerti bahwa di
berbagai area ibu kota Jakarta akan ada banyak acara pilihan perhelatan malam
tahun baru, namun kami ingin mengajak semua Slankers dan Slanky untuk datang ke
konser Slanking Forever 36 untuk merayakan ulang tahun Slank yang ke-36 tahun
sampai countdown detik-detik menuju pergantian tahun baru dan sing-along
Iagu-Iagu hits Slank di GBK Senayan, target penonton yang kami harapkan sekitar
35.000 penonton yang hadir untuk menyaksikan acara ini” (FE)
iMusic.id – Kabar baru datang dari Sal Priadi. Di tahun 2025 ini, ia siap menggelar kembali Memomemoria, sebuah festival multidisiplin yang melibatkan banyak cabang kesenian yang unik.
Memomemoria, pertama kali diselenggarakan pada 2023, untuk merayakan debut album penuhnya, “Berhati”. Pertunjukan dua malam yang digelar Sal Priadi di PFN Heritage, itu, berhasil memantik banyak memori personal di dalam diri para pengunjung.
“Idenya selalu tinggal dan berkembang. Itu kenapa kemudian ia diperluas dan menjadi sebuah rangkaian festival di tahun ini. Akan ada beberapa elemen baru juga di dalamnya,” ucap Sal Priadi.
Memomemoria 2025, begitu festival ini disebut, akan berlangsung tiga hari pada 24, 25 dan 26 Oktober 2025. Lokasinya pun masih sama, PFN Heritage di Jakarta Timur.
Memomemoria 2025, merupakan festival multidisipliner yang menghadirkan rangkaian pertunjukan, instalasi partisipatif, musik, sinema, dan diskusi publik. Ia dirancang untuk menciptakan pengalaman imersif yang membangun hubungan personal antara pengunjung, seniman, dan ruang.
Tiket untuk festival ini sudah mulai dijual pada Sabtu, 13 September 2025.
“Selamat berencana, segera kita ketemu di Memomemoria 2025 ya. Semoga, pada bisa datang dan bertemu untuk merayakan berbagai macam hal di sana,” undang Sal sembari menutup pembicaraan.
Detail tentang Memomemoria 2025 bisa didapatkan dan akan diperbaharui secara reguler di www.memomemoria.com.
iMusic.id – Maestro biola asal Jerman keturunan Indonesia ‘Iskandar Widjaja’ membius sekitar 300 penonton saat menggelar konser intim bertajuk “An Intimated Evening with Iskandar Widjaja – The Art Of Strings” di D’Concert Room, Deheng House, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (12/9/2025) lalu.
Iskandar Widjaja yang lahir di Jerman 6 juni 1986 ini tampil mempesona penonton yang malam itu hadir memadati lokasi acara hanya untuk menyaksikan kepiawaiannya dalam menggesek biola dan membuat komposisi musik yang ciamik.
Sebelum Iskandar Widjaja tampil, konser inti mini di buka oleh penampilan apik ‘Fermata String Quartet’ lewat nomor – nomor instrumental klasik seperti “Classical Kids Solomon: Arrival Of The Queen Of Sheba”. Membawakan sekitar tiga komposisi lagu lainnya yaitu “Eine kleine Nachtmusik, Besame Mucho” dan “Ancient Airs & Dances”, ‘Fermata String Quartet’ mampu membuat penonton nyaman menikmati suguhan musik mereka.
Sempat mengalami delay beberapa saat akibat kondisi hujan dan kemacetan yang melanda Jakarta malam itu, Iskandar Widjaja yang ternyata adalah cucu musisi Indonesia Udin Widjaja yangterkenal pada era Presiden Soekarno karena lagu-lagu gubahannya, memulai aksinya di panggung dengan dua lagi nasional yaitu “Bagimu Negeri” dan “Tanah Air Ku” yang kemudian dilanjut dengan nomor – nomor indah seperti – “Variations on a Theme by Corelli (Kreisler), Merry Go Round of Life (Joe Hisaishi) dan “A Million Dreams (The Greatest Showman)”, Iskandar Widjaja kemudian kembali membawakan dua lagu tanah air yaitu “Melati dari Jayagiri” dan “Sepasang Mata Bola (Ismail Marzuki)”.
Dalam konser intim yang di hadiri oleh banyak musisi tanah air seperti “Daniel Mananta, Ita Purnamasari beserta sang suami Dwiki Dharmawan, Bagus NTRL, Candra Darusman, Syaharani, Cendy Luntungan, Riani Sovana dan lain – lain tersebut, Iskandar Widjaya tampil keren dengan diiringi oleh lima musisi pengiring. Perlu diketahui, Iskandar Widjaja ini sering melakukan konser di berbagai belahan dunia mulai dari Eropa, Amerika dan Asia dan Iskandar memiliki musisi pengiring di tiap negara untuk memudahkan dia melakukan konser.
Para penonton kemudian di suguhkan lagu – lagu yang semakin malam semakin seru karena Iskandar Widjaja juga semakin liar dalam memainkan biolanya. Nomor lagu seperti “Kiss The Rain (Yiruma), Perfect (Ed Sheeran), Love Yourself (J. Bieber/Ed Sheeran), Ode to Joy (Beethoven/Widjaja), He’s A Pirate (Pirates of The Caribbean) dimainkan Iskandar bersama para musisi pengiringnya dengan seru, apalagi ketika Iskandar memainkan satu lagu orisinilnya yang berjudul “Lacrimae” diambil dari bahasa Latin yang artinya “Air Mata”.
Lagu yang diciptakan sendiri oleh Iskandar Widjaja ini sangat istimewa karena bukan merupakan lagu instrumental melainkan ada lirik yang merupakan gabungan dari 5 bahasa dan dinyanyikan sendiri oleh Iskandar dengan oleh vokalnya yang juga luar biasa.
“Lagu ini memakai 5 bahasa yaitu Latin, Perancis, Jerman, Inggris dan Indonesia. Lagu ini merupakan lagu yang isi liriknya memotivasi orang untuk tetap semangat dalam hidup dan tetap mengandalkan Tuhan”, terang Iskandar Widjaja.
Iskandar Widjaja bukan hanya sekedar musisi yang mempunyai keturunan Indonesia dari kedua orang tuanya, Iskandar Widjaja berusaha membagi ilmu musiknya dengan musisi – musisi muda tanah air dengan cara membuka sekolah musik di Jakarta. Selain itu Iskandar juga terus memperkenalkan Indonesia keluar negeri dengan cara membawakan lagu – lagu nasional dan daerah di setiap konsernya di berbagai belahan dunia. Iskandar Widjaja sangat bangga dengan tanah airnya sehingga dia termasuk musisi yang selalu membuat harum nama Indonesia di mancanegara.
Usai menutup konser intimnya, Iskandar Widjaja sontak mendapatkan standing applause dari seluruh penonton yang hadir. Konser yang berjalan di tengah cuaca dingin Jakarta malam itu telah meninggalkan kesan yang indah dikalangan penonton malam itu. Luar Biasa Iskandar Widjaja!!
iMusic.id – INDOHITS GIGS #2 bakal digelar pada Senin 8 September 2025 mendatang di Lithium Rooftop Bar Jl Radio Dalam Raya No. 17 Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta selatan yang akan dimulai pukul 20.00 wib.
Gelaran musik INDOHITS GIGS #2 yang digelar atas Kerjasama Cadaazz Pustaka Musik X Uthie Project kali ini mengusung tema “Rock Legacy”.
“Ya, ke depannya INDOHITS GIGS akan memilih penampil berdasarkan tema yang akan kita pilih dan kebetulan di Serie ke 2 ini kita memilih band yang memainkan musik rock, karena semangat kita para team panitia juga lagi ke musik rock. Bulan depan mungkin akan ada tema lain kok,” kata Fransiscus Eko sang inisiator event musik ini, Kamis (4/9/2025).
INDOHITS GIGS #2 ini akan menampilkan 6 band Rock dari berbagai warna, ada 2 rocker legend yang akan tampil yaitu Trison di Lawang Pitu dan Maully Gagola di Pureseven.
“Beliau beliau itu udah pasti nge rock banget lah. Selain itu ada Prison Of Blues, band punk psychobilly asal Temanggung yang sudah malang melintang di Eropa. Selain itu tentu ada band band yang unik lagi seperti Trodon, yang akan menampilkan lagu lagu progresif mereka, ada Partikel Penyusun Atom dan I Hate Band yang memainkan Brit pop rock. Pokoknya keren dan harus nonton langsung deh.”tutup Fransiscus Eko.