Connect with us

iMusic

Thomas Djorghi gandeng personil HIVI di single terbaru “Marlina”

Published

on

Imusic.id – Memasuki bulan kasih sayang, Thomas Djorghi kembali. Dia merilis single terbaru yang berjudul MARLINA. Lagu ini Repackage ciptaan Guruh Soekarno Putra, dan sempat populer di era tahun 1980an serta menjadi soundtrack Film Puspa Indah Taman Hati.

Bekerjasama dengan Musica Studio sebagai label Distributor, ibu Acin dan seluruh team dari musica menilai kalau Repackage lagu berjudul MARLINA ini lebih kekinian. Diproduseri langsung Thomas Djorghi dan Ria martha, lagu MARLINA diolah menjadi musik yang lebih menarik dan segar untuk dinikmati pecinta musik Indonesia.

Di single ini Thomas Djorghi juga turut menggandeng musisi milenial Febria Nindyop dan Ezra Mandira dari group band HIVI yang merupakan Idola anak muda yang ikut serta juga menjadi produser musiknya.

“Seperti yang menjadi misi saya di awal kembali aktif di Dunia musik, saya berusaha membuat musik dangdut bisa diterima juga oleh kaum milenial di kalangan urban, maka untuk single Marlina saya masih harus melibatkan musisi di luar genre dangdut untuk menggarap musiknya menjadi bernuansa lebih fresh. Saya sangat berterimakasih karena Febri dan Ezra bersedia mensupport saya dalam penggarapan musik ini” ujar Thomas Djorghi.

Hal ini merupakan pengalaman pertama buat Febri dan Ezra menggarap musik dangdut. Ada sedikit beban bagi mereka, karena lagu ini diciptakan oleh seorang Maestro besar di dunia musik tanah air. ‘Guruh Soekarno Putra’.

“Maka dari itu, begitu mendapatkan tawaran menantang ini kami melakukan diskusi panjang serta workshop bersama mas Thomas. Akhirnya kami melakukan proses produksi dengan tetap mencoba tidak menghilangkan identitas asli Mas Thomas” jelas 2 anggota band HIVI

Musik video Marlina menceritakan tentang seorang pria mapan yang tinggal di kota besar, seperti gambaran pria pria AHJUSSI RASA OPPA yang dinamis.  Cerita yang diangkat tentang keseharian asli Thomas Djorghi yang mandiri, jumber, creative dan inspiratif. Pria AHJUSSI Rasa Oppa inilah istilah Drakor yang sedang trend saat ini. Pria ini bertemu seorang wanita mirip dengan mantan kekasihnya dulu, dan membuat Thomas jatuh cinta lagi.

Arie Patih sutradara yang menggarap musik video Marlina menjelaskan ” Keseluruhan gambaran Pria AHJUSSI Rasa OPPA ini adalah image asli dari mas Thomas sehari-hari. Pria matang yang masih memiliki energi serta pesona seperti anak muda yang charming. Saya pikir hal ini perlu diangkat untuk bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat yang tinggal di kota besar, sebagai pria single dan mandiri. Ditengah kesibukan masih bisa mengurus urusan rumah seperti bersih- bersih dan lainnya sendiri tapi tetap bisa berkarya dan humble dalam bergaul di tengah masyarakat.”

Banyak tokoh & artis ternama yang terlibat dalam pembuatan video musik Marlina. Ada keluarga dan sahabat Thomas Djorghi seperti, Bebj Romeo, Meisya Siregar, Sulta Djorghi, Anissa Trihapsari, Agueen Djorghi, Indra Brasco, Mona Ratuliu, Irgi Fahrezi, Fenny, Fahrezi, Jordan Djorghi, Louis Monigue dan Andri. Tidak ketinggalan juga melibatkan Maestronya langsung Guruh Soekarno Putra sang pencipta lagu. Tidak kalah menarik nih…sosok pemeran MARLINA nya sendiri ternyata ASLI sosok dalam Film Puspa Indah Taman Hati, yaitu Yessy Goesman, Sedangkan Marlina versi muda 2023 sendiri diperankan oleh seorang model Dypa Jessy Lakhwani.

Dengan antusias Thomas Djorghi mengungkapkan,

“Seru sekali proses pembuatan klipnya. Saya loncat loncat di jalanan Sudirman, joget joget di taman dan di dalam MRT bersama sahabat dan dancer. Gambaran hari saya yang sedang jatuh cinta terhadap Marlina terlihat jelas disana. Meskipun saa membuat sahabat sahabat saya harus rela panas panasan saat shooting.  Terimakasih semua yang sudah mendukung.” Ujar Thomas Djorghi.

“Harapan saya single baru Marlina ini bisa disukai oleh masyarakat, dan musik dangdut semakin berkembang serta bisa diterima oleh anak muda. Ini musik asli Indonesia, dengan cara saya sekarang ini semoga anak muda menyukainya dan bisa melahirkan musisi dan penyanyi dangdut baru yang keren keren,“ ujar Thomas.

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading