iMusic.id – Raya Event sebagai promoter acara bersama pelaksana acara AHHA Production, hari ini secara resmi mengumumkan akan menggelar konser Diva Indonesia Kris Dayanti dengan tajuk acara “Konser Semesta – Kris Dayanti bersama Erwin Gutawa Orchestra” yang rencananya akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 05 Agustus 2023 di JIEXPO Convention Centre & Theatre pukul 19.00 WIB.
Konser Semesta Kris Dayanti bersama Erwin Gutawa Ochestra turut disponsori oleh PT. Ratansha Purnama Abadi – Cosmetic & Pharmaceutical Industry, dan Co-sponsor oleh PS Store dan hemaviton.
Konser ini merupakan momen istimewa Kris Dayanti setelah merilis mini album (EP) Kris Dayanti yang baru saja dirilis pada 9 Juni 2023 yang lalu, digarap bersama komposer musik ternama Erwin Gutawa. Dalam mini album (EP) tersebut Kris Dayanti mempersembahkan 3 lagu pilihan berjudul “Mencintaimu”, “Ku Tak Sanggup” dan “Dekap Semesta”.
Kris Dayanti mengungkapkan “Terima kasih atas segala dukungannya untuk semua penggemar saya dan semua team yang terlibat, setelah (EP) mini album saya resmi dirilis, kini saatnya saya ingin mempersembahkan konser istimewa saya dengan tajuk Konser Semesta Kris Dayanti bersama Erwin Gutawa Orchestra, konser ini adalah bentuk rasa syukur dan ungkapan terima kasih saya kepada Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa, Alam Semesta dan seluruh penggemar saya yang selalu setia mendukung dalam perjalanan musik saya selama lebih dari tiga puluh tiga tahun.
“Ini adalah momen yang tepat bagi saya untuk bisa selebrasi dalam Konser Semesta yang sepenuhnya didukung oleh keluarga dan suami tercinta serta izin dari jajaran Partai PDI Perjuangan dan Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI untuk bisa melaksanakan konser pada tanggal 5 Agustus 2023 di JIEXPO Convention Centre & Theatre bersama Erwin Gutawa Orchestra”, ujar Kris Dayanti.
Momen penting lainnya dalam Konser Semesta Kris Dayanti yang dapat kita saksikan bersama adalah akan hadirnya kolaborasi dari 3 Generasi yaitu Kris Dayanti dan keluarga (family) akan ada segmen special dari Kris Dayanti bersama Aurelie Hermansyah dan Amora Lemos bernyanyi dalam satu panggung.
Sebagai pihak promoter Raya Event – Raul Lemos selaku CEO mengatakan “Konser Semesta ini sangat saya dukung sepenuhnya untuk istri saya tercinta, konser ini sebagai pengobat rindu penggemar Kris Dayanti di Indonesia yang sudah lama menantikan konser istimewa dan lebih intimate, dengan konsep yang berbeda dan menawan akan menjadikan konser ini penuh dengan rasa suka cita atas pencapaian dan dedikasinya sebagai istri, sebagai ibu, sebagai eyang dan sebagai pribadi seorang wanita dalam perjalanan karirnya, terima kasih atas dukungannya selama ini untuk Kris Dayanti”.
Raya Event sepakat untuk menggandeng AHHA Production sebagai pelaksana Konser Semesta Kris Dayanti bersama Erwin Gutawa Orchestra dan akan menjadi perpaduan team yang lengkap. Kartika Sary selaku Director – Raya Event menjelaskan “Pertunjukan konser Kris Dayanti harus menjadi konser yang berkesan nantinya, Raya Event telah resmi menunjuk divisi produksi dan pelaksanaanya kepada AHHA Production yang siap memberikan support maksimal untuk pelaksanaan konser Semesta – Kris Dayanti”.
Atta Halilintar selaku founder dari AHHA Production mengungkapkan “Bisa menjadi bagian dari acara Konser Semesta ini sangat bangga sekaligus merupakan tugas yang mulia bagi saya, segenap team AHHA Production akan mendukung sepenuhnya mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga acara konser selesai, terima kasih kepada bapak Raul Lemos yang telah memberikan kepercayaannya untuk bisa bekerjasama di konser ini, dengan team yang lengkap kami yakin konser ini akan menjadi konser yang penuh kesan”.
Erwin Gutawa sebagai komposer utama untuk Konser Semesta – Kris Dayanti akan berkontribusi dengan ‘50-Piece Orchestra’. Bisa dibayangkan kemegahan format musik orkestra yang mengiringi 2 jam Konser Semesta Kris Dayanti di Gedung Konser Indoor termegah di JIEXPO Convention Centre & Theatre, adalah tempat konser yang memadai untuk berlangsungnya konser dengan format musik orkestra yang akan memanjakan semua penonton yang hadir.
Erwin Gutawa Production tentunya akan fokus pada area panggung utama dimana akan mengiringi Kris Dayanti untuk melantunkan seluruh lagu-lagu hitsnya on the stage. Erwin Gutawa mengatakan “Saya sudah berdiskusi dengan Kris Dayanti sejak awal tahun 2023, sudah saatnya membuat konser yang special dengan aransemen dan orkestrasi yang megah, saya ingin memukau semua penonton yang hadir di Konser Semesta nanti, setelah diskusi yang matang kami siap untuk memberikan hiburan konser terbaik dari sang Diva di Indonesia”.
Harga tiket untuk menyaksikan Konser Semesta – Kris Dayanti bersama Erwin Gutawa Orchestra
Presale tiket dapat diperoleh secara online di www.KrisDayanti.id dan Loket.com mulai Sabtu, 01 Juli 2023 mulai pukul 10.00 WIB.
Kategori Presale* Normal Tiket*
Diamond* Rp. 5.000.000.- Rp. 5.500.000.-
Platinum 1 Rp. 3.000.000.- Rp. 3.500.000.-
Platinum 2 Rp. 1.500.000.- Rp. 2.000.000.-
Gold 1 Rp. 800.000.- Rp. 1.000.000.-
Gold 2 Rp. 500.000.- Rp. 550.000.-
Silver Rp. 300.000.- Rp. 350.000.-
*) Harga tiket belum termasuk pajak dan service fee
*) Privilege Diamond F&B, Meet & Greet after show and Exclusive Merchandise
iMusic.id – RRI Award menjadi ajang apresiasi bagi kolaborasi komunikasi publik terbaik pemerintah daerah. Ajang ini pertama kalinya digelar oleh Radio Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut mencerminkan komitmen RRI memperkuat hubungan informasi antara pusat dan daerah. Awards ini sebagai penghargaan terhadap pemerintah daerah aktif memproduksi konten informasi publik yang akurat.
Direktur Utama RRI Hendrasmo menyampaikan, penyelenggaraan perdana ini merupakan bagian dari komitmen RRI untuk meningkatkan kualitas informasi publik yang kredibel dan berdampak.
“Kami dedikasikan untuk memperkuat layanan informasi publik yang akurat, berkualitas, edukatif, informatif, serta menghibur melalui portal rri.co.id,” kata Hendrasmo di Auditorium Abdulrahman Saleh Radio Republik Indonesia, Kamis (20/11/ 2025).
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah daerah yang telah menunjukkan inovasi, responsivitas, serta dedikasi dalam menyajikan informasi pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Hendrasmo.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengapresiasi atas inisiatif Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia menggelar penghargaan RRI Awards 2025.
“Saya menyampaikan selamat kepada seluruh penerima penghargaan RRI Awards 2025. Semoga penghargaan ini bukan hanya sekadar apresiasi, tapi dianggap menjadi dorongan agar standar komunikasi publik di daerah terus dapat meningkat, lebih akurat, lebih inklusif, lebih berpihak kepada masyarakat.”kata Meutya Hafid
“220 juta lebih penduduk Indonesia kini terhubung dengan internet, yang bergerak di dunia maya tanpa jeda. Hal ini memicu derasnya arus informasi yang kerap memunculkan disinformasi. Untuk itu, peran Pemda menjadi krusial dalam memberikan informasi berkualitas, tepat dan terpercaya kepada masyarakat, guna mencegah disinformasi.
“Tadi kami bicara banyak tentang tantangan, tapi kita juga melihat perkembangan yang cukup menggembirakan. Banyak daerah yang semakin matang dalam mengelola komunikasi publiknya,” tutupnya.
Berikut deretan pemenang pada acara ‘RRI Awards 2025’ yang berhasil menunjukkan performa terbaik dalam pengelolaan komunikasi publik.
– Kontribusi Berita Teraktif dimenangkan Pemerintah Provinsi Gorontalo
– Konten Terfavorit Pembaca dimenangkan Pemerintah Kota Pontianak
– Publikasi Asta Cita Daerah Teraktif dimenangkan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan
– Konten Pariwisata Terfavorit dimenangkan Pemerintah Kabupaten Lumajang
– Konten UMKM Terfavorit dimenangkan Pemerintah Provinsi Gorontalo
– Konten Pendidikan Terfavorit dimenangkan Pemerintah Kabupaten Berau
– Features Terbaik dimenangkan Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan
– Konten Informasi Layanan Publik Terbanyak dimenangkan Pemerintah Provinsi Gorontalo
– Fotografi Jurnalistik Terbaik dimenangkan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar
iMusic.id – Sashana.ID dengan bangga mempersembahkan IndonesiaMusic Summit 2025 atau disingkatIMUST, sebuah forum dua hari yang didedikasikan sebagai ruang diskusi empatik bagi seluruh pemangku kepentingan ekosistem musik Indonesia.
Acara Indonesia Music Summit 2025atauIMUST ini akan digelar pada 19–20 November 2025, pukul 13.00–21.00 WIB di Gedung Ali Sadikin dan Gedung Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, menghadirkan perbincangan mendalam, pertukaran gagasan, serta inisiatif kolaboratif untuk merumuskan solusi dan rekomendasi bersama bagi masa depan industri musik nasional.
“Indonesia Music Summit 2025 kami hadirkan sebagai ruang temu yang jujur, inklusif, dan setara bagi seluruh pemangku kepentingan musik. Di tengah perubahan ekosistem yang begitu cepat, kita membutuhkan tempat untuk berhenti sejenak, mendengar, lalu merumuskan langkah bersama. IMUST adalah upaya kami membangun budaya diskusi yang lebih sehat, yang memberi ruang bagi suara musisi, pekerja industri, dan komunitas kreatif untuk benar-benar didengar.” Jelas Dhani ‘Pette’ Widjanarko, Founder Sashana Indonesia & Project Director IMUST 2025.
Sebagai ajang yang memadukan dialog kreatif lintas disiplin, Imust mengusung semangat kolaborasi antara musisi, pekerja industri, kreator, penggiat seni, institusi pendidikan, komunitas, hingga pelaku usaha. Forum ini dirancang untuk membuka ruang aman bagi seluruh peserta dalam membahas tantangan ekosistem musik sekaligus menggali peluang di era digital yang terus berkembang.
“Industri musik Indonesia saat ini berada dalam fase penting. Banyak peluang baru, tapi juga banyak kebingungan, terutama bagi musisi dan pelaku industri skala kecil. Forum seperti Indonesia Music Summit sangat diperlukan untuk menyamakan perspektif, memahami tantangan nyata di lapangan, dan mencari terobosan bersama. Saya berharap IMUST bisa menjadi jembatan yang memperkuat ekosistem musik kita dari hulu ke hilir.” Terang Harry “Koko” Santoso, Pelaku Industri Musik Indonesia
Indonesia Music Summit 2025 menggelar beberapa agenda seperti Music Discourse, sebuah Sesi diskusi utama yang membahas isu-isu strategis mulai dari hak intelektual, distribusi digital, keberlangsungan musisi independen, hingga peran teknologi dalam produksi musik. Sesi ini menghadirkan sosok-sosok berpengaruh dalam industri musik Indonesia sebagai pembicara seperti : Ariel ‘NOAH’, Satrio ‘Piyu’ Yudi Wahono, Giring Ganesha, Once Mekel, Adi Adrian, Endah Widiastuti, Harry Koko Santoso, David Karto, Ravel Junardy, Anas Syahrul Alimi, Wendi Putranto, Ricky Bya, dan Ferry Dermawan dengan melibatkan moderator seperti : Ronal Surapradja, Widya Saputra, Yosi Mokalu.
Agenda acara berikutnya adalah Exhibition. Kegiatan ini merupakan sebuah pameran karya dan dokumentasi musik Indonesia yang menampilkan transformasi industri dari masa ke masa. Kegiatan ini melibatkan partisipan seperti Lokananta, Musicapture oleh Firdaus Fadlil, Musigraphic Dawai Dewa Budjana, Jay Subyakto Video Music Indonesia, serta SAE. Para peserta dapat menikmati koleksi arsip, instalasi visual, hingga karya eksperimental.
Agenda lainnya ada Workshop : Videoclip & Music Photography, ini adalah sesi praktis yang menghadirkan para profesional untuk berbagi teknik, pengalaman, dan praktik terbaik dalam pembuatan video musik serta fotografi musik.
Dua agenda lainnya adalah digelarnya Special Show yang menampilkan Efek Rumah Kaca : 10 Tahun Album Sinestesia dimana showcase ini merupakan perayaan satu dekade album ikonik Sinestesia dalam format panggung intim dan reflektif. Sementara itu agenda acara terakhir adalah Music Store, area ritel yang menghadirkan rilisan fisik dan merchandise eksklusif dari musisi dan brand kreatif.
Seluruh tokoh yang tergabung dalam team kreatif IMUST berharap Indonesia Music Summit 2025 bisa menjadi motor penggerak kolaborasi antarpelaku industri musik, memperkuat jejaring, serta melahirkan gagasan-gagasan baru untuk membangun ekosistem musik Indonesia yang lebih sehat, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Sashana percaya bahwa musik adalah ruang budaya yang selalu hidup dan melalui diskusi yang empatik serta kolaborasi yang setara, Indonesia dapat menghadirkan ekosistem musik yang lebih progresif untuk masa depan.
iMusic.id – Prison Of Blues sukses menyelesaikan total 50 Gigs Tour selama 3 bulan di Indonesia dan Eropa. “Untuk Tour Eropa ini kami adalah kali ke 5 memenuhi undangan salah satu festival Psychobilly terbesar dunia, yang diadakan di Oberhausen-Jerman, dan kali ini kami juga mengajak kolaborator untuk vokal yaitu Dellu Uyee”, kata Bayu Randu gitaris dan juga produser dari Prison Of Blues.
Band Psychobilly Punk ini menyambangi 6 Negara Eropa sekaligus, yaitu German, Ceko, Belgia, Hungaria, Austria, dan Belanda, serta beberapa kota di indonesia dengan total 50 gigs, dan ini tentunya menjadi pencapaian tersendiri dari band dengan genre minoritas ini.
Prison Of Blues adalah band beraliran Psychobilly yang lahir di kota tembakau Temanggung pada 2007, Kali ini Prison Of Blues lebih fresh dengan masuknya Endy Barock pada drum, Topan Murdox pada gitar 2, Dhana pada Contra Bass, 2 personil lama yaitu Bowo pada Vocal & gitar, serta Bayu Randu pada gitar 1 yang juga merangkap sebagai produser.
Hingga saat ini sudah mempunyai 11 album kompilasi yang release di Eropa dan Amerika, dan 4 album solo Prison Of Blues. “Kan saya baru pertama ikut di tour eropa bareng POB, jujur kaget banget, band ini disini besar dan sangat banyak penggemarnya, sampai ada yang bela belain dari California, Spanyol, Italia datang buat nonton POB”, cerita Dellu Uyee.
“Tour 50 titik Indonesia-Eropa ini juga sebagai promo album ke 4 kami, dan seperti biasa kami membawa misi promosi untuk Indonesia, selain bawa atribusi kain Indonesia kami juga secara khusus mempromosikan hantu-hantu Indonesia, seperti Pocong, Kuntilanak, Santet, dll”, ujar Bowo sang vokalis dan founder band ini.
Band ini melakukan tour Eropa mulai tanggal 3-31 Oktober, titik terakhir sukses memukau fans Prison Of Blues di Festival “Psychobilly Earthquake 2025”. Sebelumnya Prison Of Blues sudah langganan memenuhi undangan festival Psychobilly, pada tahun 2016 Bedlam Breakout Festival di Inggris, 2017 Psychobilly Meeting Festival di Spanyol, 2018 tour 7 negara Eropa, 2024 kembali bermain di Psychobilly Meeting Festival di Spanyol, dan 2025 Pyschobilly Earthquake di German.
“Ada hal yang unik dan selalu membuat kami selalu ingin kembali ke festival ini di Eropa, yaitu fanbase kami yang di Eropa, ini unik karena kami sendiri di Indonesia masih kurang diminati, mungkin karena genrenya ga ada yang memainkan di Indonesia sekarang. Lucunya banyak yang mengira kami di Indonesia adalah band besar, setelah kami ceritakan tentang tidak adanya scene Psychobilly di Indonesia baru mereka kaget, haha” tambah Endy Barock, sang drummer.
Prison Of Blues juga memberikan gambaran tentang bagaimana sistem royalti di Eropa berjalan, “tiap titik disini, sebelum main kami harus isi form dari Gema, CMO atau LMK nya Eropa, isi detail lagu yang akan dibawakan lengkap dengan pencipta lagunya, sangat tertib, bahkan kami bawakan lagu artis besar seperti Motorhead atau Queen pun tidak perlu repot dan takut ijin ijin” cerita Dhana dan Topan.
Tour ini disupport oleh kementerian kebudayaan dan juga beberapa sponsor swasta.