iMusic – Mengawali tahun 2023, Rapi Films meluncurkan trailer film horor terbarunya, WAKTU MAGHRIB. Film hasil kerja sama Rapi Films dengan Sky Media ini disutradarai oleh Sidharta Tata dan diproduseri oleh Gope T. Samtani.
WAKTU MAGHRIB yang berkisah tentang terror supranatural yang dialami oleh tiga orang sahabat di sebuah desa terpencil, dibintangi oleh sederet aktor, antara lain Aulia Sarah, Taskya Namya, Ali Fikry, Bima Sena, Nafiza Fatia Rani, dan Andri Mashadi.
Adegan trailer WAKTU MAGHRIB dibuka dengan seorang anak perempuan yang mengajak pulang dua orang temannya karena sudah masuk waktu Maghrib dan khawatir diculik hantu. Adegan berikutnya diwarnai teror demi teror yang terus menghantui warga desa.
Trailer semakin menengangkan ketika tiga anak desa Adi (Ali Fikry), Saman (Bima Sena), dan Ayu (Nafiza) mengalami teror yang tak hanya mengancam fisik tapi juga jiwa mereka. Trailer yang penuh dengan adegan mencekam dan penuh darah ini ditutup dengan Adi yang keluar dari liang lahat dan Saman yang terusik sesuatu dari balik pintu yang tiba-tiba tertutup. Skenario film WAKTU MAGHRIB ditulis oleh Agasyah Karim, Khalid Kashogi, Bayu Kurnia, dan Sidharta Tata.
Menurut Sidharta Tata, sutradara film WAKTU MAGHRIB, “Dulu semasa kecil, seringkali orang tua kami marah-marah untuk segera menyuruh kami masuk ke dalam rumah sebelum Maghrib menjelang. Ada hal-hal yang waktu itu belum bisa kami cerna walau kisah-kisah seram tentang masa menjelang malam itu selalu bergulir di telinga kami.
Trailer dan cerita ini adalah sajian untuk mengulik kembali memori kolektif seluruh masyarakat Indonesia yang sangat dekat dengan kisah-kisah pada saat Maghrib menjelang sekaligus menjadi tontonan yang menghibur.”
Sunil T. Samtani, produser eksekutif film WAKTU MAGHRIB, juga menambahkan, “Saya percaya dengan naskahnya. Mengangkat cerita horor yang dekat dengan masyrakat soal keseraman yang terjadi di Waktu Maghrib. Dengan arahan Tata, saya yakin ini akan jadi horor pembuka 2023 dari Rapi Films yang mencekam, seru dan bikin sulit tidur penontonnya.”
Film WAKTU MAGHRIB rencananya akan tayang di bioskop pada tanggal 9 Februari 2023. Pantau terus akun media sosial Rapi Films untuk informasi terkini film WAKTU MAGHRIB. (FE)
Tentang Rapi Films
Berdiri sejak tahun 1968, Rapi Films adalah salah satu rumah produksi Indonesia yang telah menghasilkan lebih dari 180 film untuk pasar lokal dan internasional. Rapi Films didirikan oleh Gope T. Samtani dan saat ini dijalankan oleh generasi kedua, Sunil G. Samtani sebagai Produser Eksekutif. Dari ratusan karya, genre horor bisa dibilang mendominasi filmografi Rapi Films. Beberapa yang paling sukses, di antaranya Sundel Bolong (1981), Ratu Ilmu Hitam (2019), Pengabdi Setan (2017), dan Pengabdi Setan 2: Communion (2022). Selain film layar lebar, Rapi Films juga memproduksi webseries untuk platform OTT.
Tentang Sky Media
Sky Media adalah perusahaan film yang sebelumnya telah membuat film Jailangkung 2 (2018), Sebelum Iblis Menjemput (2018), Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 (2020), dan Jailangkung 3: Sandekala (2022).
iMusic.id – Film terbaru produksi SinemArt, “Bertaut Rindu : Semua Impian Berhak Dirayakan” merilis poster dan trailer resmi yang untuk pertama kalinya memperlihatkan dunia dua tokoh utamanya: Magnus dan Jovanka. Dirilis dalam konferensi pers yang berlangsung pada 4 Juli 2025 di Plaza Senayan, poster dan trailer ini menjadi awal dari perjalanan emosi yang lebih jauh, bukan sekadar tentang cinta remaja, tetapi tentang kehilangan arah, luka keluarga, dan keberanian untuk mempertahankan mimpi, bahkan saat semuanya terasa tidak mungkin, sekaligus memperlihatkan bahwa adanya support system bisa membawa kekuatan tersendiri untuk mewujudkan dan merayakan impian.
Poster resmi film produksi Sinema Art ini memperlihatkan Magnus dan Jovanka yang duduk berhadapan, dengan karya-karya gambar yang merupakan bidang keahlian keduanya. Meski berdekatan, namun ada hal yang menggantung tak terjawab dari tatapan keduanya. Sementara dalam trailer yang dirilis bersamaan, penonton mulai melihat sisi terdalam dari Magnus (Ari Irham), siswa SMA pendiam yang baru saja diterima di ITB, kampus impiannya. Namun mimpi itu tak bisa ia rayakan, karena orang tuanya telah menyiapkan jalan lain: universitas di luar negeri, jurusan yang tak pernah ia minta.
Di film produksi Sinema art ini Magnus diam. Bukan karena tidak punya suara, tapi karena sudah terlalu sering tak didengar. Lalu hadir Jovanka (Adhisty Zara) siswi ceria di luar tapi menyimpan empati mendalam di dalam. Jovanka tak hanya peduli, ia hadir sebagai cahaya dalam hidup Magnus yang kelam. Ia melihat banyak warna dalam hidup, dan berharap Magnus juga bisa melihatnya.
“Aku berharap bisa ngasih kamu sedikit terang biar kamu bisa lihat apa yang aku lihat,” ucapnya pelan pada Magnus, seperti yang bisa kita saksikan di cuplikan trailer di Youtube channe Sinema Art.
“Di luar sana, masih banyak anak muda yang mimpinya tidak dihancurkan oleh kegagalan, tapi oleh orang tuanya sendiri. Dan mereka memilih diam, dan Jovanka melihat itu dari Magnus,” ungkap Adhisty Zara pemeran Jovanka.
“Sedangkan Jovanka hadir seolah baik-baik saja, tapi sebenarnya dia juga menyimpan luka. Tapi daripada mengeluh, dia memilih menjadi cahaya buat orang lain. Itu yang bikin aku tersentuh saat memerankan dia.”
Film ini adalah adaptasi dari novel “Bertaut Rindu”, Pemenang The Writers Show (TWS) Gramedia Writing Project (GWP) 2021 karya Tian Topandi dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Ada kekosongan yang tak bisa diisi hanya dengan logika. Ada kerinduan untuk hidup dengan pilihan sendiri. Dan “Bertaut Rindu” menghadirkan itu semua dalam balutan cerita yang lembut namun menghantam perasaan.
Disutradarai oleh Rako Prijanto, dan diperkuat dengan naskah dari Lintang Pramudya Wardhani, film ini akan tayang serentak di bioskop mulai 31 Juli 2025. Bukan hanya menghadirkan kisah cinta yang manis, tapi juga realita yang getir dan akrab dengan banyak anak muda hari ini: mimpi yang terpaksa diredam, keputusan yang dipaksakan, dan harapan yang perlahan menghilang.
Film ini juga semakin lengkap dengan keikutsertaan penyanyi muda Jasmine Nadya yang menyumbangkan suara untuk lagu soundtrack film berjudul “Seiring”, lagu yang diciptakan dan diaransemen oleh Denny Indrajaya dan Ryan Pitna, serta produksi Sinemart Indonesia. Lagu ini menjadi refleksi dari hubungan antara orang tua dan anak yang tak selalu selaras, namun diam-diam tetap berjalan berdampingan.
“Film ini bicara pelan, tapi dalam. Kami ingin “Bertaut Rindu” menjadi jendela buat para orang tua untuk lebih mendengar, dan buat para remaja agar tidak merasa sendirian,” ujar MGS. Fahry Fachrudin, produser film ini.
“Setiap anak punya hak atas mimpinya sendiri. Tugas kita bukan mengarahkan mereka ke jalan yang kita pilihkan, tapi menemani mereka menemukan arah yang mereka yakini. Dan perasaan-perasaan anak tersebut dibalut dengan cerita asmara remaja yang pastinya related dengan kehidupan saat ini,” lanjutnya lagi.
“Bertaut Rindu : Semua Impian Berhak Dirayakan” adalah perjalanan emosi yang lirih namun membekas. Sebuah pengingat bahwa mimpi bukan untuk diukur dari restu saja, tapi juga dari keberanian untuk mempercayai diri sendiri.
Film ini akan tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025, datang dan rasakan sendiri kisah Magnus dan Jovanka, kisah tentang pertemuan, tentang kehilangan, dan tentang cinta yang tumbuh diam-diam di antara luka. Tunggu informasi lebih lanjut mengenai film Bertaut Rindu melalui akun Instagram @bertautrindu_movie, @sinemart_movie dan @sinemart_ph.
iMusic.id – MD Pictures merilis Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” Jumat (4/7/2025), perilisan OST yang dibarengi dengan peluncuran official poster film tersebut di gelar di MD Place, Jaksel yang juga merupakan headquarter dari MD Pictures. Acara ini di hadiri oleh Manoj Punjabi selaku Eksekutif Produser dan para cast film tersebut dari Marshanda, Ariel Tatum, Patricia Gouw, Reza Nangin, Elmandsipasi, hingga Asri Welas plus Andi Riyanto sebagai composer dan song writer.
Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” ini adalah sebuah lagu sedih berjudul “Segalanya” yang diciptakan Andi Rianto bersama Ria Leimena dan dinyanyikan oleh Marshanda. Musik dan lirik yang Andi dan Ria hasilkan berhasil menangkap esensi emosional dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” itu sendiri.
“Walaupun Marshanda ini tidak aktif bernyanyi seperti sebelumnya, namun saya tahu bahwa Marshanda pasti akan all out di lagu ini dan saya yakin hasilnya pasti bagus”, terang Andi Riyanto ketika teman – teman media bertanya tentang proses rekaman suara Marshanda di lagu ini.
Sementara Marshanda sendiri mengaku bahagia bisa menjadi pengisi suara di lagu “Segalanya” ini, walaupun dia sudah lama tidak pernah melakukan lagi proses rekaman namun semangatnya tetap terjaga.
“Lagu ini catchy tapi sedih banget. It captured the whole feeling-nya Alina dan cerita filmnya. Aku ngerasa blessed banget bisa nyanyi lagu ini, apalagi setelah lama nggak rekaman,” ungkap Marshanda.
Lagu “Segalanya” ini menggambarkan perasaan mendalam sang tokoh utama, Alina (Marshanda), tentang cinta, pengkhianatan, dan kehancuran. Dengan melodi yang catchy tetapi penuh emosi, lagu ini menjadi cerminan perjalanan batin Alina dalam menghadapi pengorbanan dan kekecewaan.
“Lirik favorit aku adalah, “Hancurnya mimpi hidup, cinta, dan segalanya.” Bait tersebut merangkum kepedihan yang dialami tokoh utama dalam lagu ini”, tambah Marshanda.
Andi Riyanto sendiri mengaku terinspirasi dari saat dia menyaksikan adegan – adegan krusial di film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” tersebut,
“Lagu ini adalah segalanya, cinta, pengorbanan, dusta, ketidaktulusan, kesetiaan, dan pengingkaran, Semuanya ada di lagu ini,” ujar Andi Riyanto.
Lagu “Segalanya” memang berisikan curahan hati seorang istri yang menghadapi pengkhianatan oleh kekasih hatinya.
“Saya tuh paling susah untuk appreciate lagu, Lagu yang laku di platform dan enak didengar, belum tentu sesuai dengan layar lebar. Itu ada formulanya, dan pertama kali kerja sama untuk proyek besar ini, saya terima kasih Mas Andi Rianto sudah dapat formulany,” ungkap produser Manoj Punjabi.
“Lagu ini bukan hanya komunikatif, tapi juga bisa jadi soundtrack. Lagunya simple, menyentuh, dan dapat dramanya.” Tambah Manoj Punjabi lagi.
Sementara itu, Final poster “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” menunjukkan kesinambungan dengan poster yang dirilis pada Februari silam. Pada poster pertama sebelumnya, hanya tampak pemandangan di bawah meja yang menampilkan adegan seorang wanita menggoda seorang pria dengan sebelah kakinya. Dalam poster final ini, adegan yang masih kabur dengan sosok-sosok yang masih misterius tadi diperlihatkan secara gamblang.
Sedangkan di final posternya diperlihatkan adegan penuh di meja makan dari poster pertama. Di tengah meja, duduk Alina (Marshanda) yang berjilbab dan mengenakan pakaian serba biru. Sedangkan putrinya, Rere (Rachel Mikhayla), tampak bergelayut di pundaknya. Mata kedua perempuan itu mengarah ke sosok pria yang duduk di sebelah kiri meja, Reza (Deva Mahenra). Namun, alih-alih membalas tatapan penuh harap dan raut wajah bahagia anak-istrinya, Reza justru menatap lekat wanita berjilbab lain yang duduk di seberangnya yaitu Asih (Ariel Tatum).
Wanita itu pun berbalas pandang dengan Reza diiringi senyuman licik sambil mengangkat segelas jus berwarna merah di tangan kanannya, dan menggendong bayi di tangan kirinya. Sementara itu, di bawah meja, sebelah kaki Asih terlihat mengelus kaki Reza yang agak maju ke depan menyambut kaki Asih.
“La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” diadaptasi dari kisah viral oleh Elizasifaa. Ini merupakan cerita kedua Eliza yang difilmkan oleh MD Pictures setelah” Ipar adalah Maut”. Seperti pendahulunya, “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menyoroti kehadiran orang ketiga dalam sebuah keluarga harmonis yang relijius. “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” akan mulai tayang di seluruh bioskop tanggal 14 Agustus 2025, sementara itu Lagu “Segalanya” akan tersedia di seluruh platform digital (DSP) serta YouTube mulai 8 Juli 2025.
iMusic.id – The Kulums resmi merilis Music Video Single ke 3 mereka “Epilog” yang merupakan Original Sountrack Film horor “Arwah” produksi Bangun Pagi Pictures dan Drias Film Productions serta Mockingbird Pictures, yang di produseri oleh Jonathan HM dan Bambang Drias serta di sutradarai Ivan Bandhito sekaligus penulis skenario, pada tanggal 15 Juni 2025 di Channel Youtube mereka.
Musik video “Epilog” di perkenalkan dan di putar perdana dalam sebuah acara resmi peluncuran poster sekaligus trailer Film “Arwah” di CGV FX Sudirman.
“Akhirnya setelah 2 tahun menunggu kita bisa merilis musik video “Epilog” ini”, terang Deni Harsono (Bassist) yang mewakili The Kulums dalam acara tersebut.
Adapun musik video “Epilog” sendiri sebenarnya sudah selesai pengerjaannya di akhir September 2023, namun belum bisa tayang karena menunggu instruksi dari rumah produksi ungkap Cnoe (Drummer) & Temi (Guitarist) di lain kesempatan.
Film “Arwah” akan tayang di bioskop mulai 03 Juli 2025, memperkenalkan kisah empat bersaudara yang kembali ke kampung halaman untuk berlibur dan bertemu abah dan juga adik bungsunya yang bernama Sofi. Ditengah liburan mereka, ide mengunjungi curug untuk mengenang masa kecil mereka berakhir naas ketika mobil yang mereka kendarai kecelakaan. Pasca kecelakaan tersebut mereka berempat terus diteror dan dihantui oleh teror mengerikan dari si bungsu Sofi yang seakan ingin menyampaikan sebuah pesan. selain Sarah Beatrix dan Joshua Suherman, film Arwah juga dibintangi sederet pemain film muda seperti, Annete Edoarda, Naura Hakim, Irsyadillah, juga didukung oleh bintang senior, yaitu Egi Fredly dan Roweina Umboh.
Sepenggal lirik Single “Epilog” : “Kehilangan memang berat … tak sembuh dalam sesaat… relakanlah …” merupakan ungkapan rasa kehilangan dan bersalah yang bercampur aduk yang di alami empat bersaudara dalam film tersebut kata Moa (Vocalist) & Tedonks (Guitarist) menambahkan.
Single “Epilog” ini menjadi single ke 3 The Kulums, setelah musik video “Quiet” (Nov, 2018) dan “Buried In The Time” (14 Feb 2025) lalu), ketiga single tersebut sudah di rilis dengan format EP dan mereka beri title “NINE” di beberapa digital platform sejak Januari 2024 lalu.