iMusic.id – Group band Govinda kembali menyapa para penikmat musik tanah air dengan merilis sebuah single yang berjudul “Episode Bahagia”. Single Episode Bahagia merupakan pintu pembuka dari akan dirilisnya album live Govinda berjudul “Govinda Live Studio Session – London 2023” yang telah selesai direkam oleh Govinda di Abbey Road Studios. Ya, studio yang terletak di London ibukota Inggris tersebut merupakan salah satu studio rekaman paling terkenal dan sakral di dunia dan pastinya merupakan impian musisi-musisi dunia untuk bisa datang ke sana. Tidak banyak musisi yang berkesempatan untuk bisa memproduksi karya-karya mereka di Abbey Road Studios dan Govinda merupakan salah satu band tanah air yang beruntung merasakan kemegahan Abbey Road Studios untuk menyalurkan karya-karya apiknya.
Proses Govinda rekaman live di Abbey Road Studios dan melibatkan National Symphony Orchestra (UK), sebuah group orkestra yang diakui dunia sebagai group orkestra terbaik di London tersebut tentu memberikan banyak pengalaman berharga bagi para personel Govinda yaitu : Muhammad Irfan Hadari / Ifan (vokal), Ade Nurulianto / Ade (gitar), Yosafat Luki Marendra / Luki (bass) dan Ritchie Ismail / Jeje (drum).
“Selain merasa terhormat bisa rekaman di studio 2 Abbey Road, yang mana studio 2 ini adalah tempat lahir dan saksi terciptanya sekitar 100 lagu hits The Beatles, Govinda juga berkesempatan berkolaborasi bersama National Symphony Orchestra (UK)”, ujar Ade, gitaris sekaligus sang penulis lagu.
“Dari segi teknis rekaman, Govinda merasakan kepuasan yang teramat sangat karena beruntung untuk menjaga audio yang sangat sakral ini, proses mixingnya dilakukan oleh Chris Bolster, engineer yang juga pernah meramu sound audio untuk Placebo, Coldplay, Paul McCartney, Oasis, Take That, Foo Fighters dan lainnya. Lalu proses akhir mastering diramu secara indah oleh engineer Alex Gordon yang juga terlibat dalam proses mastering musisi-musisi dunia seperti 1975, Keane, Kali Uchis, Liam Gallagher” tambah Ade.
Sementara itu Ifan sang vokalis membagikan pengalamannya rekaman di Abbey Road dan agenda Govinda selama di London pada awak media yang hadir pada launching single “Episode Bahagia” di Bajawa Flores NTT Cafe di bilangan Sunter,
“Persiapan rekaman kita disana sangatlah matang, selama kurang lebih sebulan kita mengadakan workshop sebelum rekaman untuk meminimalisasikan kesalahan. Kalau rekaman multi track yang biasa kita lakukan itu bisa diulang – ulang kalo ada kesalahan, sedangkan di proses rekaman album live tersebut kita harus ulang lagi dari awal apabila ada kesalahan, apalagi kita kolaborasi denganNational Symphony Orchestra (UK) yang sangat perfect dalam melakukan proses rekaman live”, Jelas Ifan.
“Selain melakukan rekaman di London kita juga sempat mampir di 3 kota lainnya di Inggris untuk wisata dan melakukan proses syuting klip karena ke 12 lagu yang kita rekam live tersebut juga dibuatkan video klip nya”, tambah Ifan dan Ade lagi.
Berkaitan dangan konsep dan pemilihan lagu – lagu di album “Govinda Live Studio Session – London 2023” tersebut, Luki sang bassist Govinda menjelaskan bahwa album ini kita anggap sebagai kaleidoskop perjalanan musikal Govinda,
“lagu – lagu yang kita pilih untuk jadi setlist di album ini kita kurasi bersama – sama, kita coba menyusun lagu – lagu yang mewakili perjalanan karir kita selama ini seperti kita membuat album foto aja”, terang Luki.
Single “Episode Bahagia” ciptaan Ade Govinda ini dipilih sebagai single pertama dari album “Govinda Live Studio Session – London 2023” dengan beberapa pertimbangan, diantaranya karena lagu ini punya tema cinta yang universal,
“Lagu ini dipilih untuk dirilis duluan karena lagunya asli enak banget, temanya cinta yang universal bisa ke anak, istri, pacar dan lain – lain, anak saya aja cepet banget hafalnya dengan lirik lagu ini”, jelas Jeje sang drummer.
“Oleh karena itu kita libatkan keluarga kita dalam video klip “Episode Bahagia” ini”, tambah Jeje lagi.
Lagu “Episode Bahagia” adalah kelanjutan dari kesuksesan lagu “Hal Hebat”, single terdahulu dari Govinda yang sampai saat ini masih banyak di cover dan menjadi latar musik di berbagai media sosial. Jika di lagu “Hal Hebat” bercerita tentang sebuah ungkapan rasa cinta yang hebat terhadap seseorang, lagu “Episode Bahagia” ini menceritakan tentang bagaimana seseorang secara ikrar berjanji untuk terus menjaga, mencintai, menyayangi tanpa berhenti terhadap seseorang yang sangat dicintai.
Album “Govinda Live Studio Session – London 2023” ini selain akan dirilis sambil memperkenalkan logo terbaru mereka, Govinda juga punya rencana akan merilis album ini tak hanya dalam bentuk digital, tetapi juga akan ada rilisan secara fisiknya yang dikemas dalam sebuah piringan hitam / vinyl.
Single “Episode Bahagia” produksi My Music Records ini sudah bisa didengarkan sejak 26 April 2024 di seluruh platform musik digital, radio serta musik videonya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Govinda Official.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)