iMusic.id – Dua kakak beradik belia Dafi Purnama (13 tahun) dan Rafa Purnama (10 tahun) masing-masing baru merilis single perdana berjudul “Papa” dan “Tak Sehebat Ekspektasiku” bersama 13 Nadi Musik.
Sang kakak, Dafi Purnama merilis single “Papa” yang terinspirasi dari sosok sang Ayah yang dianggap bagaikan sosok Superhero yang selalu mendukung Dafi dalam menggapai cita-cita dan selalu memberikan yang terbaik.
Sementara sang adik, Rafa Purnama yang merilis single “Tak Sehebat Ekspektasiku” yang terdengar seperti lagu untuk dewasa namun ternyata justru terinpirasi dari hewan kucing kesayangannya. Uniknya baik lagu “Papa” dan “Tak Sehebat Ekspektasiku” merupakan karya dari vokalis band Element, Ferdy Tahier.
Dalam acara konferensi pers peluncuran single “Papa” dan “Tak Sehebat Ekspektasiku” yang berlangsung, pada hari Selasa, 27 Agustus 2024 di Tutto Bene Cafe, Bogor, Jawa Barat, Ferdy Tahier yang juga menjadi mentor kedua penyanyi belia tersebut mengungkapkan,
“Waktu saya dikenalin dengan Ayah dari kedua anak ini. Terus suatu hari Dafi bilang, ‘Om kan penyanyi, bikinin lagu dong. Nah terus pas gue perdengarkan lagu yang ‘Papa’, Dafi langsung tergugah karena lirik lagunya relate dengan kedekatan Dafi dan Papa-nya. Jadi gue kan dapat mandat dari Ayah mereka untuk membuat lagu yang temanya gak anak-anak banget. Akhirnya gue bikin kedua lagu ini. Yang satu cinta ke Ayah. Kan kalau lagu untuk ibu kan udah banyak. Terus satunya untuk hewan peliharaan, disini kita memilih kucing. Prosesnya gak lama cuma-cuma kira seminggu. Uniknya lagi pas rekaman, kedua lagu ini bisa diselesaikan cuma 1 shift.” Jelas Ferdy Tahier.
“Rafa memiliki suara lembut. Remaja berwajah manis berusia 10 tahun ini dinilai Ferdy Tahier dapat memberikan aura yang berbeda pada lagu ciptaannya. Dengan musik mendayu, lagu “Tak Sehebat Ekspektasiku” ini dapat mencuri perhatian para pendengar anak-anak maupun dewasa. Begitu juga Dafi yang menyanyikan lagu berjudul “Papa”, masih bernuansa ballad, lagu ini menceritakan rasa cinta. Kalau anak-anak kan belum pas ya cinta-cintaan, sementara cinta sebenernya universal. Jadi gue pilih cintanya kepada sang ayah, papanya”, tambah Ferdy Tahier.
Pada kesempatan tersebut, Dafi yang mengidolakan Once Mekel sebagai penyanyi favoritnya mengungkapkan,
“Sebenarnya dari kecil itu kita sudah suka nyanyi. Karena Mama Papa itu suka perdengarkan lagu dari kita masih kecil. Itu salah satu hobi sih, suka aja nyanyi. Yang penting sih aku punya karya. Waktu take vokal aku cuma nyanyi yang seperti biasa pas latihan. Kalau kendala gak ada.” Terang Dafi.
Sementara Rafa yang mengidolakan penyanyi cantik Taylor Swift juga menceritakan pengalamannya saat rekaman,
“Proses recordingnya itu kayaknya tiga jam. Gak ada kendala cuma diperbaiki sedikit sama Om Ferdy. Kalau video klipnya bercerita tentang aku yang sedih kehilangan kucing gitu, kayak diambil tetangga, Udah sayang banget terus hilang.” Terang Rafa.
Mengenai harapan ke depannya dari dirilisnya lagu “Papa” dan “Tak Sehebat Ekspektasiku”, kedua kakak adik, Dafi dan Rafa kompak mengungkapkan, “Pengennya lagu ini bisa diterima, banyak yang dengar terus meledak dan viral, terutama di TikTok.”
Pengerjaan musik kedua lagu ini dipegang oleh Robby Hasibuan dan Acoy selaku music director, sementara untuk video klip, Gada Tahier yang tak lain adalah Putera dari Ferdy Tahier dipercaya sebagai produser.
“Mudah-mudah dengan ini mereka bisa mengasah potensi, bisa memilih apa yang mereka mau. Supaya mereka tahu, bahwa menyanyi membutuhkan konsistensi, berlatih keras. Mereka bahkan harus berenang supaya napas mereka bisa panjang”, pungkas Ferdy Tahier.
Lagu “Papa” dari Dafi dan “Tak Sesuai Ekspektasiku” dari Rafa saat ini sudah bisa didengarkan di berbagai digital platform musik Tanah Air, sementara videonya bisa di tonton di Youtube Channel 13 Nadi Entertainment.
iMusic.id – MD Pictures merilis Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” Jumat (4/7/2025), perilisan OST yang dibarengi dengan peluncuran official poster film tersebut di gelar di MD Place, Jaksel yang juga merupakan headquarter dari MD Pictures. Acara ini di hadiri oleh Manoj Punjabi selaku Eksekutif Produser dan para cast film tersebut dari Marshanda, Ariel Tatum, Patricia Gouw, Reza Nangin, Elmandsipasi, hingga Asri Welas plus Andi Riyanto sebagai composer dan song writer.
Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” ini adalah sebuah lagu sedih berjudul “Segalanya” yang diciptakan Andi Rianto bersama Ria Leimena dan dinyanyikan oleh Marshanda. Musik dan lirik yang Andi dan Ria hasilkan berhasil menangkap esensi emosional dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” itu sendiri.
“Walaupun Marshanda ini tidak aktif bernyanyi seperti sebelumnya, namun saya tahu bahwa Marshanda pasti akan all out di lagu ini dan saya yakin hasilnya pasti bagus”, terang Andi Riyanto ketika teman – teman media bertanya tentang proses rekaman suara Marshanda di lagu ini.
Sementara Marshanda sendiri mengaku bahagia bisa menjadi pengisi suara di lagu “Segalanya” ini, walaupun dia sudah lama tidak pernah melakukan lagi proses rekaman namun semangatnya tetap terjaga.
“Lagu ini catchy tapi sedih banget. It captured the whole feeling-nya Alina dan cerita filmnya. Aku ngerasa blessed banget bisa nyanyi lagu ini, apalagi setelah lama nggak rekaman,” ungkap Marshanda.
Lagu “Segalanya” ini menggambarkan perasaan mendalam sang tokoh utama, Alina (Marshanda), tentang cinta, pengkhianatan, dan kehancuran. Dengan melodi yang catchy tetapi penuh emosi, lagu ini menjadi cerminan perjalanan batin Alina dalam menghadapi pengorbanan dan kekecewaan.
“Lirik favorit aku adalah, “Hancurnya mimpi hidup, cinta, dan segalanya.” Bait tersebut merangkum kepedihan yang dialami tokoh utama dalam lagu ini”, tambah Marshanda.
Andi Riyanto sendiri mengaku terinspirasi dari saat dia menyaksikan adegan – adegan krusial di film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” tersebut,
“Lagu ini adalah segalanya, cinta, pengorbanan, dusta, ketidaktulusan, kesetiaan, dan pengingkaran, Semuanya ada di lagu ini,” ujar Andi Riyanto.
Lagu “Segalanya” memang berisikan curahan hati seorang istri yang menghadapi pengkhianatan oleh kekasih hatinya.
“Saya tuh paling susah untuk appreciate lagu, Lagu yang laku di platform dan enak didengar, belum tentu sesuai dengan layar lebar. Itu ada formulanya, dan pertama kali kerja sama untuk proyek besar ini, saya terima kasih Mas Andi Rianto sudah dapat formulany,” ungkap produser Manoj Punjabi.
“Lagu ini bukan hanya komunikatif, tapi juga bisa jadi soundtrack. Lagunya simple, menyentuh, dan dapat dramanya.” Tambah Manoj Punjabi lagi.
Sementara itu, Final poster “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” menunjukkan kesinambungan dengan poster yang dirilis pada Februari silam. Pada poster pertama sebelumnya, hanya tampak pemandangan di bawah meja yang menampilkan adegan seorang wanita menggoda seorang pria dengan sebelah kakinya. Dalam poster final ini, adegan yang masih kabur dengan sosok-sosok yang masih misterius tadi diperlihatkan secara gamblang.
Sedangkan di final posternya diperlihatkan adegan penuh di meja makan dari poster pertama. Di tengah meja, duduk Alina (Marshanda) yang berjilbab dan mengenakan pakaian serba biru. Sedangkan putrinya, Rere (Rachel Mikhayla), tampak bergelayut di pundaknya. Mata kedua perempuan itu mengarah ke sosok pria yang duduk di sebelah kiri meja, Reza (Deva Mahenra). Namun, alih-alih membalas tatapan penuh harap dan raut wajah bahagia anak-istrinya, Reza justru menatap lekat wanita berjilbab lain yang duduk di seberangnya yaitu Asih (Ariel Tatum).
Wanita itu pun berbalas pandang dengan Reza diiringi senyuman licik sambil mengangkat segelas jus berwarna merah di tangan kanannya, dan menggendong bayi di tangan kirinya. Sementara itu, di bawah meja, sebelah kaki Asih terlihat mengelus kaki Reza yang agak maju ke depan menyambut kaki Asih.
“La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” diadaptasi dari kisah viral oleh Elizasifaa. Ini merupakan cerita kedua Eliza yang difilmkan oleh MD Pictures setelah” Ipar adalah Maut”. Seperti pendahulunya, “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menyoroti kehadiran orang ketiga dalam sebuah keluarga harmonis yang relijius. “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” akan mulai tayang di seluruh bioskop tanggal 14 Agustus 2025, sementara itu Lagu “Segalanya” akan tersedia di seluruh platform digital (DSP) serta YouTube mulai 8 Juli 2025.
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)