iLive
“Matahari Papua”, Naskah terakhir N Riantiarno yang akan digelar oleh Teater Koma 7 – 9 Juni 2024
Published
6 months agoon
By
Frans EkoiMusic.id– Teater Koma didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation akan menghadirkan produksi terbarunya yang bertajuk MATAHARI PAPUA. Lakon yang menjadi produksi ke 230 dari Teater Koma ini merupakan naskah terakhir yang ditulis oleh Norbertus Riantiarno, atau biasa dipanggil Nano Riantiarno atau N. Riantiarno (Alm). Pertunjukan ini akan diselenggarakan mulai Jumat, 7 Juni – Minggu, 9 Juni 2024 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.
“Selama 47 tahun, Teater Koma telah konsisten menghibur dan memperkaya wawasan para penikmat seni dengan beragam kisah yang sarat pesan moral dan nilai-nilai positif. MATAHARI PAPUA ini memiliki makna yang sangat mendalam, karena merupakan karya terakhir dari Bapak N. Riantiarno, sang pendiri Teater Koma. Selama hidupnya, beliau telah memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia teater Indonesia dengan cerita-cerita yang menyentuh hati dan penuh makna. Karya terakhir ini adalah bentuk dedikasi dan cinta beliau yang tulus terhadap seni pertunjukan. Semoga warisan beliau terus menginspirasi dan menyemangati generasi penerus dalam merayakan dan menghargai kekayaan seni budaya kita,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Pertunjukan MATAHARI PAPUA juga menjadi salah satu pertunjukan yang amat berkesan bagi Teater Koma, karena selain menjadi salah satu pertunjukan dari naskah terakhir N. Riantiarno, pertunjukan ini juga diselenggarakan berdekatan dengan hari lahir N. Riantiarno, pada 6 Juni. Pertunjukan ini juga menjadi pertunjukan pertama Teater Koma kembali di Graha Bhakti Budaya, setelah beberapa tahun terakhir ini harus berpindah tempat karena renovasi dan situasi pandemi.
“Kembalinya kami tampil di Graha Bhakti Budaya tentunya menjadi sebuah kesan tersendiri karena tempat ini memiliki sejarah dan menjadi saksi bagi beragam pertunjukan dari Teater Koma. Kini kami kembali meski tanpa kehadiran Mas Nano. Tapi sosok sang guru, bapak, saudara, sahabat itu akan selalu menyertai di hati kami. Wejangan dan ajarannya senantiasa hadir di tiap gerak kami. Karena kami tidak akan pernah berhenti bergerak, tidak pernah titik, selalu Koma,” ujar Ratna Riantiarno yang juga berperan sebagai produser.
Berlatarkan tempat di wilayah Kamoro, Papua, MATAHARI PAPUA mengisahkan seorang pemuda bernama Biwar tumbuh dewasa, di bawah asuhan sang Mama, Yakomina, dan didikan Dukun Koreri. Saat mencari ikan, Biwar menolong Nadiva dari serangan Tiga Biawak, anak buah Naga, yang meneror Tanah Papua.
Biwar bercerita kepada Mamanya, sang Mama justru mengisahkan memori pahit. Papa dan tiga paman Biwar ternyata mati dibunuh Naga. Mama, yang sedang mengandung, lolos lalu melahirkan Biwar. Biwar bertekad balas dendam, membunuh Sang Naga. Apakah Biwar mampu membunuh Naga?
Rangga Riantiarno, Sutradara pertunjukan MATAHARI PAPUA mengungkapkan, “Naskah pertunjukan MATAHARI PAPUA pertama kali ditulis pada tahun 2014, sebagai naskah pendek untuk pertunjukan bertajuk Cahaya dari Papua di Galeri Indonesia Kaya. Ketika pandemi merebak dan mengharuskan kita semua berkegiatan di rumah, Pak Nano tetap produktif menulis berbagai karya, salah satunya adalah mengembangkan naskah Cahaya dari Papuadan diberi judul baru MATAHARI PAPUA. Naskah ini kemudian dikirim secara anonim dalam Rawayan Award, (Sayembara Penulisan Naskah Dewan Kesenian Jakarta) 2022 dan ternyata terpilih sebagai salah satu pemenang. Naskah panjang terakhir ini menjadi bukti nyata dedikasi dan semangat tak kenal lelah Pak Nano dalam berkarya, bahkan di masa-masa sulit. Karyanya terus menyinari dunia teater Indonesia dan meninggalkan warisan yang akan selalu dikenang.”
Pentas kali ini menampilkan Tuti Hartati, Lutfi Ardiansyah, Joind Bayuwinanda, Netta Kusumah Dewi, Daisy Lantang, Bayu Dharmawan Saleh, Sir Ilham Jambak, Sri Qadariatin. Ada pula Zulfi Ramdoni, Angga Yasti, Rita Matumona, Dana Hassan, Adri Prasetyo, Andhini Puteri, Dodi Gustaman, Indrie Djati, Pandu Raka Pangestu, Hapsari Andira, Radhen Darwin, Edo Paha, dan masih banyak lagi aktor handal lainnya.
MATAHARI PAPUA disutradarai Rangga Riantiarno dan co-sutradara Nino Bukir, didukung oleh tata artistik dan multimedia Deden Jalaludin Bulqini, tata musik Fero A. Stefanus, tata rias Subarkah Hadisarjana, tata busana Rima Ananda Omar, tata rambut Sena Sukarya, tata cahaya Deray Setyadi, tata gerak Ratna Ully, tata suara Bona, pandu vokal Ajeng Destrian, rancang grafis Saut Irianto Manik, pimpinan produksi Rasapta Candrika dibantu oleh pengarah teknik Tinton Prianggoro serta manajer panggung Sari Madjid Prianggoro dan produser Ratna Riantiarno.
MATAHARI PAPUA dipentaskan Jumat, 7 Juni 2024, pukul 19.30 WIB; Sabtu, 8 Juni 2024, pukul 13.00 dan 19.30 WIB; Minggu, 9 Juni 2024, pukul 13.00 WIB; di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.
Info tiket:
www.teaterkoma.org
Info Tiket:
0217359540a
082122777709
HTM:
975k | 725k | 525k | 400k | 275k | 175k
You may like
-
Galeri Indonesia Kaya gelar pementasan musikal cerita rakyat “Lutung Kasarung”
-
Teater Monolog Cut Nyak Dhien di Galeri Indonesia Kaya tampilkan Sha Ine Febriyanti
-
Galeri Indonesia Kaya dan Irfan Hakim gelar drama Musikal Panggung Boneka Jalu Jaki
-
Mandra tampil bersama Sinar Norray di lenong Betawi Galeri Indonesia Kaya
-
Preview pertunjukan “Matahari Papua” dari Teater Koma memuaskan awak media
-
Konser musikal “Cerita Indonesia” tampilkan Wishnu Dewanta dan Sivia
-
Galeri Indonesia Kaya pentaskan “Janger Semara Ratih”
-
Keseruan “Sasando Rhapsody” di Galeri Indonesia Kaya
-
Galeri Indonesia Kaya pentaskan lenong “Jakartaku Semangatku”
-
Dewi Gita dan kawan – kawan tampil rancak di Galeri Indonesia Kaya
iLive
Di gelar 4 Desember 2024, AMI Awards 2024 usung tema “Musik Generasi Baru”
Published
1 day agoon
December 2, 2024By
Frans EkoiMusic.id – Yayasan Anugerah Musik Indonesia (YAMI) didukung penuh oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia kembali mempersembahkan apresiasi bagi para pelaku industri dan insan musik Tanah Air yaitu Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards).
Malam puncak ajang penghargaan yang tahun ini memasuki penyelenggaraan yang ke-27 kalinya itu akan dimeriahkan sederet nama musisi ternama Indonesia, serta disiarkan melalui live streaming di Akun Youtube Official Anugerah Musik Indonesia/ AMI Awards pada hari Rabu (04/12/2024) mulai pukul 14.00 WIB, berlokasi di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
AMI Awards merupakan bentuk komitmen Yayasan Anugerah Musik Indonesia yang telah terjaga selama kurun waktu kurang lebih hampir tiga dekade, untuk menghadirkan apresiasi kepada insan musik Tanah Air terhadap karya yang telah mereka buat, dan juga memberikan dampak positif bagi perkembangan industri musik di Indonesia. Selain mencatat sejarah perkembangan musik Indonesia, AMI Awards juga dapat menjadi motivasi bagi musisi Tanah Air yang ada di seluruh Nusantara untuk membuat karya lebih baik lagi, sehingga dapat dinikmati serta menghibur masyarakat.
Perkembangan musik Indonesia selama adanya Penghargaan Anugerah Musik Indonesia bertumbuh dengan sangat pesat dan memberikan pengaruh yang sangat besar buat penikmat Musik Indonesia. Salah satunya disaat tranformasi dari rilisan fisik menjadi rilisan digital ( sejak AMI Awards ke-20 Tahun 2017 hingga saat ini ) , banyak menghadirkan nama-nama baru dari belahan bumi Nusantara yang sanggup bersaing dengan Musisi-musisi senior mereka.
Disaat yang bersamaan bermunculan juga banyak genre musik baru yang menguasai industri, menyajikan warna yang berbeda dengan referensi musik yang fresh sehingga membuat industri Musik Indonesia jadi semakin beragam. Yang akhirnya menambah jumlah Kategori baru di AMI sejak 2017 hingga sekarang antara lain di bidang : Jazz Alternatif, Soul R&B Alternatif, Dangdut Elektro, Koplo, Orkestra, Teater Musikal, Film Scoring, Blues, Rearansemen dan Video Musik .
AMI Awards 2024 yang mengusung tema MUSIK GENERASI BARU akan menjadi pesta perayaan keberagaman musik dan genre dari para Musisi generasi baru di industri musik Indonesia saat ini .
“Musik Indonesia adalah Anugerah dari Yang Maha Esa. Penghargaan yang diberikan kepada insan musik yaitu AMI Awards, menurut saya memiliki brand tersendiri, dimana musisi yang menerima piala AMI selain senang juga bangga serta terhormat mendapatkannya; kita harus mempertahankan hal itu, termasuk mempertahankan independensinya, pemilihan yang berdasarkan kualitas bukan semata-mata hanya popularitas saja tapi tetap kualitasnya juga harus dipertahankan supaya yang menerima piala AMI menjadi semakin bangga.
Tidak lupa AMI mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia atas dukungan dan perhatiannya buat industri dan masyarkat musik Indonesia khususnya kepada AMI Awards, terimakasih juga untuk Prestige Promotions yang telah membuat tampilan AMI tahun ini jadi berbeda dan semakin fresh. Terimakasih kepada mitra kami yakni YouTube Music, LPS, Habitare, Parle dan Sosialoka untuk dukungan yang sangat luar biasa tahun ini.
Di Malam Puncak Anugerah Musik Indonesia tahun ini yang bertema “Musik Generasi Baru”, mari kita bersama-sama mendukung dan berselebrasi atas usaha kita selama setahun kebelakang ini. Terimakasih buat semua musisi dan stake holder yang berkenan hadir untuk memberikan dukungan dan ucapan selamat kepada siapapun yang terpilih mendapatkan piala demi merajut kebersamaan diantara musisi Indonesia. Prestasi kalian sangat membanggakan kita semua.” ujar Candra Darusman, Ketua Umum YAMI)
Di malam puncaknya nanti yang akan diumumkan 62 Kategori dan 5 Penghargaan Khusus yang akan dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama akan diumumkan 50 Kategori di siang hari , kemudian di sesi kedua akan diumumkan 12 Kategori plus 5 Penghargaan Khusus dengan piala langsung diberikan diatas panggung.
Sederet musisi ternama Tanah Air yang akan tampil serta memeriahkan malam puncak AMI Awards ke-27. Tidak hanya penampilan solo dari masing-masing musisi, namun nantinya juga akan ada kolaborasi yang apik diantara musisi yang hadir. Para musisi yang akan tampil di AMI awards tahun ini adalah Salma Salsabil, Bernadya, Sal Priadi, Sherina Munaf, Rony Parulian, Isyana Sarasvati, Rahmania Astrini, Adrian Khalif, Selfi Yamma.
Jangan lupa! saksikan secara langsung Malam Puncak AMI Awards ke-27 pada hari Rabu (04/12/2024) mulai pukul 14.00 WIB melalui live streaming di Akun Youtube Official Anugerah Musik Indonesia/ AMI Awards.
Semoga kehadiran AMI ini semoga bisa terus menjadi suntikan semangat kepada para musisi untuk tetap bisa terus berkarya, Dukung terus musisi dan musik Indonesia!
iLive
Belasan lagu di bawakan oleh Mocca di konser “Homecoming Mocca 25Th Anniversary”
Published
2 weeks agoon
November 18, 2024By
Frans EkoiMusic.id – Mocca baru saja menyelesaikan konser intim mereka yang bertajuk “Homecoming Mocca 25Th Anniversary”. Konser yang berjalan selama hampir 3 jam tersebut terselenggara dengan lancar dan sukses di Institut français Indonésie (IFI) Bandung.
Selain tampil membawakan banyak lagu mereka, Mocca juga memberikan kesempatan pada musisi – musisi muda Wanita yang berasal dari sidoarjo yaitu ‘Drizzly’ yang tampil seru sebagai pembuka. ‘Drizzly’ sendiri sempat membawakan lagu karya Mocca berjudul “I Would Never”.
Arina membuka membuka penampilan Mocca dengan membawakan lagu berjudul “Bandung” sambil menyapa dengan hangat ke seluruh penonton, melambaikan tangannya ke sisi kiri, kanan, dan tengah sambil bernyanyi lagu “Bandung” di lanjut dengan “My Only One”.
Konser memperingati 25 tahun perjalanan karir Riko, Toma, Indra dan Arina ini dihadiri oleh sekitar 350 penonton yang memang dibatasi hanya sebanyak itu saja. Mocca menyajikan sebuah pertunjukkan yang disajikan dengan hangat, dalam takaran yang tepat, mulai dari jumlah penonton, tata suara dan cahaya, hingga set list yang dimainkan.
“Kami tidak menyangka band ini masih berjalan selama 25 tahun. Hari ini kami sangat bahagia bisa berkumpul sama sahabat-sahabat yang sudah datang.” Ungkap Arina usai membawakan “Friend” dilanjutkan dengan lagu “Twist Me Around” dan “Imaginary Girlfriend”
Suasana kekeluargaan yang makin intens terasa saat Lagu “This Conversation” dibawakan oleh Arina berduet dadakan bersama keponakannya yaitu Mika. Selain Mika ada juga Ramdan Agustiana, bassist dari Burgerkill turut bermain gitar di lagu “You and Me Against The World”. Ramadan pernah menjadi teknisi gitar Riko di waktu Mocca yang lampau.
Di pertengahan konser, Arina menurunkan tensi dengan bernyanyi hanya ditemani piano dalam nomor “Somewhere In My Dreamline” yang kemudian langsung menanjak lagi di “There’s A Light At The End of The Tunnel” dan “All The Way”, yang dibawakan Arina sambil memainkan gitar.
Setelah itu Mocca sempat memainkan medley lagu anak dari lagu “Becak, Naik Kereta Api, Layang-Layang, Kapal Api, Pergi Belajar, Pelangi-Pelangi” sampai “Menanam Jagung”. Mereka berhasil mengaransemen dengan ritmis dan melodius hingga membuat penonton ikut bergoyang sepanjang medley sambil beriring koor tentunya yang langsung disambung lagu beat berjudul “On The Night Like This” .
Arina menjelaskan pada Mocca Friends yang hadir bahwa saat itu Mocca juga ingin memperkenalkan lagu baru dari Mocca,
“Hajatan hari ini adalah untuk memperkenalkan lagu baru kami judulnya “Menua Bersama” selama 25 tahun,” ujar Arina
Mocca menggaet Lafa Pratomo sebagai produser untuk meracik resep dari sketsa lagu yang sudah ditulis oleh Riko tersebut. Lafa mulai menginterpretasi lagu yang akan dirilis dalam waktu dekat ini dengan perspektifnya tanpa menghilangkan warna musik Mocca yang khas. Aransemen musik yang lebih matang dan kedalaman lirik merefleksikan perjalanan panjang dan pertumbuhan bermusik mereka.
Lagu ini merupakan single pertama dari EP Mocca yang akan datang, “Life in Bloom”, yang dijadwalkan akan dirilis pada April 2025 via My Diary Records.
Konser yang dimulai sejak sore selama tak kurang dari 3 jam hingga langit menggelap sukses ditutup dengan sangat hangat lewat lagu “Farewell and Goodnight”.
Konser ini menjadi saksi bertumbuh dan menua bersama teman sejati Mocca. Tak hanya personel dan lagunya. Tapi bagi para pendengarnya juga. Seperempat abad tentu banyak yang terjadi sambil teriring lagu-lagu Mocca.
iLive
Digelar di Surabaya, grand final Bintang Radio 2024 hasilkan para pemuncaknya
Published
3 weeks agoon
November 13, 2024By
iMusiciMusic.id – Kota Surabaya menjadi saksi momen spesial dalam Final Bintang Radio 2024, di mana band legendaris Padi Reborn tampil memukau. Penampilan mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga mengisi kerinduan Sobat Padi yang telah lama menantikan aksi panggung mereka.
Acara ini merupakan puncak dari serangkaian audisi yang diadakan oleh RRI. Proses seleksi yang ketat ini menghasilkan peserta-peserta terbaik yang siap bersaing untuk meraih gelar juara.
Direktur LPU RRI Yonas Tuhuleruw mengatakan Final Bintang Radio 2024 di Balaikota Surabaya tidak hanya menjadi ajang bagi para peserta untuk menunjukkan bakat mereka, tetapi juga menjadi platform untuk merayakan musik Indonesia. Dengan hadirnya Padi Reborn, malam ini terasa semakin spesial dan berkesan.
“Total ada 10 Finalis Putra-putri yang menampilkan performance terbaik nya hari ini. Mereka membuktikan menjadi yang terbaik dihadapan dewan juri,” ungkap Yonas, Selasa (12/11/2024).
Yonas menambahkan pemenang Bintang Radio 2024 akan di kontrak ekslusif dan akan dibuatkan single lagu dengan kualitas terbaik, melibatkan tim profesional yang ahli di bidangnya.
“Kontrak bagi pemenang ini tidak hanya menjamin dukungan penuh dalam pengembangan karier, tetapi juga membuka banyak peluang karier dalam bermusik,” ujarnya.
Menurutnya gelaran Bintang Radio Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan dan RRI siap menjadikan mereka bintang yang bersinar di industri musik tanah air.
Sementara itu Padi Reborn, yang dikenal dengan lagu-lagu hitsnya, berhasil membangkitkan semangat penonton. Dengan aransemen yang segar dan penampilan yang energik, mereka membawakan lagu-lagu ikonik yang membuat semua orang bernyanyi bersama. Suara khas Fadly dan permainan gitar yang memukau dari Piyu menjadi daya tarik tersendiri dalam penampilan malam itu.
Penampilan Padi Reborn bukan hanya sekadar konser, tetapi juga sebuah perjalanan emosional bagi para penggemar. Setiap lirik yang dinyanyikan membawa kembali kenangan indah dan momen berharga dalam hidup mereka. Rindu yang terpendam selama ini seolah terbayar lunas dengan penampilan yang megah dan penuh energi.
Dalam acara ini, Padi Reborn juga mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada Sobat Padi. “Kami sangat senang bisa kembali ke Surabaya dan bertemu dengan kalian semua. Ini adalah momen yang sangat berarti bagi kami,” ujar Piyu, Gitaris Padi, di tengah penampilan mereka.
Berikut peserta Pemanang Grand Final Putra;
1. Semarang (David Iksani) Juara I
2. Makassar (Roqib Baharuddin Sniper) Juara II
3. Palembang (M. Tito Triaditya) Juara III
4. Kupang (Ishak O. Terru Leo) Harapan I
5. Sintang (Godefridus Ferlang Alfeus) Harapan II
Peserta Pemenang Grand Final Putri.
1. Denpasar (Ni Putu Nadia) Juara I
2. Pekanbaru (Sofie Novindri) Juara II
3. Bandung (Nisrina Arija) Juara III
4. Pontianak (Ratu Balqis Assyura M.) Harapan I
5. Padang (Sofie Anastasya) Harapan II