Connect with us
Photo courtesy by Pameran Retrospektif God Bless 50th Photo courtesy by Pameran Retrospektif God Bless 50th

iMusic

Simak 50 tahun perjalanan Godbless melalui Pameran Retrospektifnya

Published

on

iMusic.id – Mulai 17 februari sampai dengan 1 maret 2024 pukul 09.30 – 20.00 WIB para fans group band legendaris “Godbless”, penikmat musik Indonesia dan masyarakat umum bisa menikmati karya – karya, pencapaian dan perjalanan group band rock Godbless dalam wujud pameran semi museum yang diberi tajuk “Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun”.

Pameran terbuka yang digelar di gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jakarta pusat ini akan menampilkan berbagai memorabilia, artefak – artefak dan segala hal berbau Godbless  mulai dari skema formasi anggota – anggota Godbless mulai awal hingga  sekarang, karya – karya musik yang telah di  rilis,  kostum para personil, foto – foto dokumentasi, peralatan  rekaman yang pernah di pakai Godbless plus berbagai tulisan yang menampilkan Godbless dan anggotanya dalam berbagai sisi.

“Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun” digelar dalam rangka memperingati 50 tahun perjalanan Godbless di industri musik Indonesia atas Kerjasama antara Godbless dan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency) dan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Pameran ini juga digelar dalam rangka mempersembahkan penghargaan atas kontribusi God Bless dalam kancah musik Indonesia, sekaligus menjalankan amanat Undang-undang No. 5 Tahun 2017, tentang Pemajuan Kebudayaan.

“God Bless adalah simbol keberanian dan keteguhan dalam dunia musik. Mereka telah menginspirasi jutaan penggemar dengan musik mereka yang kuat dan penuh semangat,” demikian ungkap Ahmad Mahendra, Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya, pada pembukaan pameran yang juga dihadiri dihadiri oleh segenap personil band God Bless, kolega musisi, keluarga, dan rekan-rekan media,16 Februari 2024.

Mahendra juga berharap pameran ini bisa memberikan kesempatan bagi para penggemar dan pecinta musik untuk dapat mencermati proses evolusi setengah abad God Bless. Dimulai dari karya klasik mereka hingga pencapaian terbaru, pameran ini akan memberikan pengalaman yang langka mengenai warisan musik band rock tertua ini.

Photo courtesy by Pameran Retrospektif God Bless 50th
Photo courtesy by Pameran Retrospektif God Bless 50th

Terbentuk pada 5 Mei 1973, God Bless telah menjadi pionir perkembangan eksistensi musik rock di Indonesia dalam membuka jalan bagi musisi generasi selanjutnya. Formasi terkini Godbbless adalah Achmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah, Abadi Soesman dan Fajar Satritama. Namun selama 50 tahun tidak kurang dari 23 nama musisi besar pernah menjadi bagian dari God Bless, antara lain: alm. Yockie Suryo Prayogo, alm. Deddy Dores, alm. Dodo Zakaria, alm. Fuad Hassan, Teddy Sujaya, Eet Sjahranie, Gilang Ramadhan serta banyak lagi musisi Indonesia lain yang turut berjasa mewarnai sejarah God Bless.

Ezekiel Rangga selaku Exhibition Director acara ini menjelaskan aturan main, isi dan berbagai hal tentang Godbbless di dalam pameran ini,

“Selain memamerkan beragam hasil karya dalam format kaset, compact disc dan piringan hitam, pameran ini akan menampilkan pula berbagai koleksi bersejarah yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan God Bless. Peralatan rekaman, perlengkapan panggung, hingga kostum yang pernah dikenakan sebagai saksi bisu dari setiap era perjalanan band ini”, terang Ezekiel Rangga.

“Selain itu ada 86 koleksi yang dipamerkan pada kesempatan ini yang dibagi dalam 3 fase besar. Fase pertama adalah Story perjalanan God Bless dari tahun 1973 sampai tahun 2023, kemudian fase kedua kami sebut live, jadi semua hal yang terkait dengan perjalanan panggung God bless dan cerita beserta pemberitaan di balik masa – masa tersebut serta kostum yang pernah digunakan oleh personil Godbless juga ada replika dari Golden Generation God Bless serta alat – alat yang masih menyertai sampai hari ini. Setelah itu fase terakhir adalah biorock star, fase ini adalah experience buat teman-teman sekalian. Kenapa kami sebut experience karena untuk pertama kalinya melalui Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency) Ahmad Albar dan Ian Antono dibuatkan sebuah aset digital dalam bentuk hologram dan menyanyikan sebuah single yang berjudul Huma di atas bukit”, tambah Ezekiel Rangga.

Photo courtesy by Pameran Retrospektif God Bless 50th
Photo courtesy by Pameran Retrospektif God Bless 50th

Sementara itu Sir Dandy Harrington selaku Creative Director / Kurator Pameran menjelaskan cara dia bersama Ezekiel Rangga dalam memvisualisasikan informasi Sejarah tentang Godbless kedalam konsep pameran,

“Saya bersama Ezekiel Rangga bergerak untuk mencoba memvisualisasikan apa-apa yang selama ini mereka terima. Informasi tentang God Bless dari mulai sejarah sampai audio dan visual. Ini adalah acara yang merupakan sebuah kehormatan karena baru pertama kalinya sebuah grup rock di Indonesia mengadakan pameran di Galeri nasional Indonesia. Tentu saja ada hal-hal yang ingin ditampilkan secara sederhana, namun sarat makna pada pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun. Karena pada dasarnya perjalanan God Bless selama 50 tahun itu juga memiliki banyak cerita dan hal – hal yang bisa dipelajari dari semua pengalaman baik secara audio ataupun visual. Untuk display pameran God Bless sekarang ini kami mencoba membuat pendekatan senatural mungkin”, jelas Sir Dandy Harrington.

Achmad Albar mewakili keluarga God Bless menyampaikan apresiasinya kepada BLU Museum dan Cagar Budaya.

“Adalah sebuah kebanggaan bagi kami telah diberikan kesempatan berpameran di Galeri Nasional Indonesia. Ini merupakan bentuk penghargaan negara kepada kami, karena kami bisa memamerkan artefak penting sepanjang karier God Bless sekaligus wujud pengakuan negara atas pencapaian kreatif kami” ujar Achmad Albar.

Photo courtesy by Pameran Retrospektif God Bless 50th
Photo courtesy by Pameran Retrospektif God Bless 50th

Selain berformat pameran, “Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun” juga akan dilengkapi dengan festival music yang berlangsung setiap hari menampilkan berbagai band dan musisi ternama seperti : Idgitaf, rif/, St Loco, Rumah Sakit, For Revenge, Ras Muhammda, The Sigit sampai dengan Godbless sendiri yang akan tampil di acara penutupan pada 1 Maret 2024.

Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun” dapat dikunjungi publik tanpa dipungut biaya, cukup dengan melakukan registrasi di gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami dan memilih menu “Kunjungi Pameran”. Pameran dibuka setiap hari pukul 09.30 hingga 20.00, yang akan dibagi ke dalam 6 sesi, dan setiap sesi dibatasi kuota pengunjung sebanyak 150 orang. Hal ini untuk memastikan kenyamanan pengunjung dan keamanan koleksi.

Sedangkan bagi publik yang ingin menikmati festival musik bisa melakukan registrasi melalui gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami dan memilih menu “Kunjungi Festival”, dengan tiket masuk sebesar Rp 60.000 untuk tanggal 24-29 Februari 2024 dan Rp 100.000 untuk tanggal 1 Maret 2024. Khusus pada hari Festival, sesi pameran yang dapat diakses pengunjung adalah sesi 1 sampai dengan sesi 3.

iMusic

Efah Aaralyn kembali eksplorasi diri di single OST film bergenre EDM

Published

on

iMusic.id – Penyanyi cantik berbakat, Efah Aaralyn kembali dipercaya menyanyikan single untuk original Soundtrack film terbaru besutan MD Pictures bertajuk “Si Paling Aktor“.

Original Soundtrack yang dinyanyikan oleh Efah Aaralyn dan diberi judul “Si Paling” sudah rilis pada 1 Oktober 2025, single ini adalah anthem satir yang menggambarkan karakter-karakter “si paling” dalam kehidupan sehari-hari si paling benar, si paling tahu, si paling ngatur, si paling update.

Dengan lirik yang ringan, lucu, tapi tetap kena di hati, lagu rilisan terbaru Efah Aaralyn ini mengajak pendengar untuk bercermin sambil senyum-senyum sendiri. “Si paling” menghadirkan energi ceria khas anak tongkrongan, dibalut dengan beat pop catchy yang gampang nempel di kepala.

Di single “Si Paling” ini Efah Aaralyn kembali menjawab tantangan dari MD Music selaku label yang merilis audio single ini dengan menyanyikan lagu yang berbeda dengan genre musik Efah Aaralyn selama ini. Efah yang nyaman dengan genre musik folk di empat single sebelumnya mendapat dua tantangan dari MD Music, setelah merilis single OST film “Mama : Pesan dari Neraka” yang notabene bergenre rock blues, Efah mengeksplorasi kemampuan musikalnya di single “Si Paling” yang bergenre EDM.

Di single “Si Paling” ini, Efah Aaralyn tak sendiri dalam menyanyikan Original Soundtrack ini, Ada Vin Batubara dan Sun D yang berkolaborasi membuat single ini menjadi super seru.

“Selain Efah ada Vin dan kak Sun D yang juga ikut berpatisipasi untuk soundtrack ini. Vin sebagai male vocal dan kak Sun D sebagai rapper. Cara kita ngebangun chemistry sebenernya ga yang gimana gimana haha. Pada saat pertama kali ketemu untuk buat konten, kita bertiga langsung akrab hehe. kalo untuk pembagian waktu rekaman, kebetulan kita take nya ga bareng. jadi udah ada jadwalnya masing masing”, kata Efah Aaralyn.

Bicara Proses rekaman lagu Si Paling, Efah mengaku proses yang sangat singkat selama karir bermusiknya namun sangat senang masih dipercaya menyanyikan lagu untuk sebuah original Soundtrack film.

“Prosesnya singkat banget, hanya memakan waktu satu hari. dan efah ada sedikit kesulitan, tapi akhirnya kesulitan itu bisa diatasi dan pas Efah denger hasil akhirnya, Efah seneng banget.. amaze!!. ternyata keren banget dan Efah suka banget!

“Genre musiknya itu EDM. kalo ditanya lebih suka genre “Si Paling” atau lagu sebelumnya, efah suka dua duanya. karna menurut Efah genre dikedua lagu ini masih bisa masuk ke vokalnya Efah. Menurut Efah “Si Paling” ini adalah lagu yang liriknya ringan, lucu, dan mungkin bisa dibilang relate di kehidupan sehari hari.

Audio single “Si Paling” sudah bisa di simak di seluruh DSP, sementaraitu video liriknya bisa di tonton di Official Youtube Channel MD Music.

Continue Reading

iMusic

Heylo Jeylo tuntaskan pembuatan klip single “Bantal Favorit”

Published

on

iMusic.id – Heylo Jeylo resmi mengumumkan peluncuran videoklip single terbaru mereka bertitel “Bantal Favorit” dan tayang perdana secara eksklusif pada 15 Oktober 2025 di kanal YouTube serta di platform Tiktok dan Instagram Heylo Jeylo.

“Ada kita nih dari Heylo Jeylo tentunya dan tim dari Kataoila. Ada Kak Claudia dan Bang Ario, ada Om beks, Om Theo, Bang Okiama dan seluruh jajaran kru yang terlibat dalam proses syuting videoklip ” Bantal Favorit” ini, ” jelas para personel Heylo Jeylo.

Para personel Heylo Jeylo juga menceritakan kejadian unik yang terjadi ketika syuting klip “Bantal Favorit” ini, “Kalau ditanya cerita unik sih banyak banget yah ga bisa diceritain satu-satu, tapi sebagai gambaran bolehlah kita spill satu dua ye ga hehehe. Dimulai dari kita yang berangkat dari tengah malem banget karena band kita tuh rada lain emang. Vokalis-nya di Bekasi, Bassist-nya di Grogol dan Drummer-nya di Karawang.

Kebetulan banget Kataoila nya di Karawaci. Alhasil kita nyampe karawaci hampir jam setengah 2 pagi. Besok on cam jam setengah 7 pagi kita satu band tau alamat gak bakal kebangun ini dan sang Bassist berangkat subuh dari Grogol. Dan satu Band akhirnya gak ada yg tidur sampe jam 5 subuh. Kebayang ga tuh? Mendalami peran banget kan biar badan lelah, mata panda, susah tidur insomnia. Untung aja scene per scene bisa kita selesaikan dengan baik berkat bantuan team Kataoila.

“Bagian tersulitnya dalam syuting video klip ini yaitu ketika kita nge-set di scene-scene  yang emang butuh konsentrasi lebih di set yang detail. Ada scene yang detail nunjukin perputaran jam, detail muka lelah, sampai pertama kali nemu “Bantal Favorit” di-Online Shop. Wah kita sampe panas-panasan di rooftop itu. Trus scene Band juga ga kalah menarik karena dia dibuat pake fast motion jadi lagu aslinya musti dilambatin sampai 0.5 lebih lambat dan itu kita mainnya nahan banget dan bener-bener bikin kita off beat terus,” tambah personel Heylo Jeylo.

Heylo Jeylo berharap dengan dirilisnya videoklip ini masyarakat bisa lebih mengenal Heylo Jeylo. “Mungkin banyak di luar sana yang belum kenal siapa Heylo Jeylo tapi di sini kalian bisa lihat gambarannya dari segi musik, visual, dan energi kami yang tersalurkan sepenuhnya ke kalian semua tentunya lewat video klip ” Bantal Favorit” ini. Semoga lagu Heylo Jeylo bisa digemari oleh kalian para pendengar dan musik kami dicintai masyarakat,” tutup para personel Heylo Jeylo.

Heylo Jeylo yang terbentuk di Jakarta pada 9 Maret 2020 ini mengusung genre Soft Rock memadukan unsur Rock N’ Roll yang up beat dengan nuansa Pop, serta lagu Pop mellow dengan nuansa Rock.

Heylo Jeylo yang digawangi oleh Galeng Aditya (vokal gitar), Rauwfee (bass backing vokal) & Berry Hosters (drum), didukung penuh oleh eks Produser Claudia Stefanus (Kataoila) dan Ully Dalimunthe, sang Produser musik kawakan.

Continue Reading

iMusic

‘RUE’ rilis single baru bertajuk “On My Mind”

Published

on

iMusic.id – Band pop ‘Rue’ siap membuka babak baru dalam perjalanan musiknya lewat single terbaru “On My Mind”, yang akan dirilis pada 5 Oktober 2025 di seluruh platform streaming digital. Single ini bukan sekadar rilisan baru, tapi menjadi penanda rebranding Ruedengan warna musik yang lebih segar, dancey dan penuh  groove.

Mengusung bassline yang catchy, ketukan drum yang menghentak, dan nuansa funk guitar yang playful, “On My Mind” dari Rue dirancang untuk menghadirkan energi baru di setiap ketukannya.

Dengan mengangkat tema perselingkuhan dan pemilihan kalimat yang kontroversial pada lirik lagunya, lagu ini menonjolkan sisi fun dan upbeat dari Rue, sekaligus menunjukkan bagaimana band ini bereksperimen dengan arah musik yang lebih berani dan modern.

“Buat kami, ini bukan hanya lagu baru, tapi semacam perkenalan ulang,” ungkap Rue. “‘On My Mind’ adalah cara kami menyajikan Rue yang lebih seru, groovy, dan bisa bikin pendengar langsung ikut bergerak.”

Dengan perpaduan pop modern dan ritme funk yang dinamis, Rue menghadirkan karya yang terasa ringan, menyenangkan, dan cocok didengarkan di berbagai suasana, “On My Mind” menjadi langkah penting yang memperlihatkan kematangan band dalam mengolah identitas musik mereka sendiri.

“On My Mind” akan tersedia secara global di Spotify, Apple Music, YouTube Music dan seluruh layanan streaming musik mulai  Oktober 2025.

Terbentuk pada 2024, Rue adalah band pop dengan ciri khas groove manis dan vokal yang hangat, dengan dua personel Cacha Liansky sebagai vokalis, dan Navildi sebagai gitaris. Terinspirasi dari musisi seperti Sabrina Carpenter hingga Parcels, Rue menghadirkan musik yang ringan, catchy, sekaligus penuh energi positif. Dengan gaya yang fresh dan identitas yang terus berkembang, Rue siap menjadi salah satu wajah baru dalam skena pop modern Indonesia.

Continue Reading