iMusic – Penyanyi perempuan asal Tanah Air, RaisaAndriana, siap menggelar konser tunggal bertajuk ‘Indofood Presents: Raisa Live in Concert Stadion Utama Gelora Bung Karno’ yang akan diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada tanggal 25 Februari 2023 mendatang.
Pagelaran ini merupakan sejarah baru bagi industri musik Tanah Air, karena merupakan konser tunggal penyanyi perempuan pertama yang berhasil membuka gerbang harapan bagi penyanyi dan pelaku seni lainnya, khususnya para perempuan.
Dalam perjalanan mengukir sejarah musik Tanah Air, kolaborasi dengan berbagai elemen telah dan akan terus dilakukan. Bukan hanya untuk pagelaran ‘Raisa Live in Concert 2023’ semata, namun juga sebagai dukungan bagi pemulihan ekonomi kreatif Indonesia.
Berbagai sektor telah berkomitmen dalam mendukung pagelaran, salah satunya dari sektor FMCG yaitu Indofood melalui anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang turut berpartisipasi sebagai wujud apresiasi terhadap karya kreatif anak bangsa.
Selama ini, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk telah dikenal dengan inisiatif dan upayanya dalam mendukung berbagai seniman serta karya Tanah Air untuk memperbesar dan memperluas skalanya.
“Indofood hadir pada acara Raisa Live in Concert untuk memberikan dukungan dan membersamai sahabat muda dan keluarga muda Indonesia dengan produk-produk Indofood CBP yang berkualitas seperti Indomie, Pop Mie, Indomilk Steril, Indofood Ice Cream, dan Chitato. Kami mengundang pengunjung untuk bersama-sama menikmati permainan dan photo booth yang ada di stand Indofood.
Semoga kehadiran Indofood bisa menambah keseruan dan pengalaman yang istimewa serta menyenangkan bagi semua yang hadir di konser Raisa kali ini,” Ujar Head of Consumer Engagement Corporate Marketing, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Fierman Authar.
Sejalan dengan spirit dalam mendukung karya kreatif anak bangsa, suguhan dari pagelaran ini merupakan kerja keras kolektif berbagai nama yang akan menghasilkan sebuah karya penuh memori bagi para penggemar. Di antaranya ialah Ezar P. Danardi sebagai Stage Designer and Show Director; Marco Steffiano sebagai Music Director; Isha Hening sebagai Motion Graphics dan VJ; Edy Khemod sebagai Creative Director; Sony Soebowo sebagai Audio Engineer; Vannie Astecat sebagai Fashion Stylist; Aji Yudistira sebagai Film Director; dan Donne Maulana sebagai Choreographer.
“Persiapan sudah semakin intens. Latihan fisik, vokal, aransemen sudah menjadi pola yang aku jalani sehari-hari. Menjelang awal bulan Februari, akan mulai latihan gabungan. Semakin tidak sabar, sekaligus semakin deg-deg-an menjelang hari H. Semoga persiapan kami berjalan lancar, juga harapannya tiket bisa sold out menjelang hari H.
Karena aku dan tim akan menyajikan pertunjukan yang hanya bisa diaplikasikan pada panggung skala stadion. Jadi, jangan sampai kesempatan ini terlewat untuk mengukir sejarah bersama di Stadion Utama Gelora Bung Karno!"terang Raisa Andriana, penyanyi yang bernaung di bawah label JUNI Records.
Hingga kini, 65% tiket dari kapasitas yang ada telah terjual akibat dari antusiasme para penggemar dan seluruh masyarakat yang ingin mengambil bagian dari sejarah yang akan dibuat. Sebagai informasi, penjualan tiket dari “Indofood Presents: Raisa Live in Concert Stadion Utama Gelora Bung Karno” masih dibuka, JUNI Concert dan Northstar Entertainment juga menghadirkan penawaran spesial Payday Offer Buy 1 Get 1 untuk kategori Bronze yang dimulai pada tanggal 27 Januari hingga 3 Februari 2023 mendatang. (FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)